Ⅰ

S'lama berabad-abad,

anak sungai m'ngalir

di sekeliling kaki gunung

dan mengikuti jalur yang dibuat gunung,

tempuh jalan pulang,

kembali ke sungai,

lalu mengalir ke samudra.

Kar'na pem'liharaan gunung,

anak sungai tak pernah tersesat.

Anak sungai dan gunung besar,

m'reka saling mengandalkan,

m'reka saling membatasi,

saling bergantung satu sama lain.

Ⅱ

S'lama berabad-abad,

angin kencang tak b'rubah,

t'rus menderu di gunung besar,

meniup putaran pasir,

mengunjungi gunung,

s'perti yang sudah-sudah.

Angin kencang mengancam gunung,

tapi tak pernah bisa menembusnya.

Adegan ini t'rus berlanjut, tidak b'rubah.

Angin kencang dan gunung besar,

m'reka saling mengandalkan,

m'reka saling membatasi,

saling bergantung satu sama lain.

Ⅲ

S'lama berabad-abad,

g'lombang besar tak rehat,

tak pernah berhenti meluas,

terus-menerus menderu dan berg'lora.

Tetapi, gunung besar

s'dikit pun tak pernah bergeming.

Gunung mengawasi samudra,

dan makhluk laut berkembang

dan bertambah banyak.

Gelombang dan gunung besar,

m'reka saling mengandalkan,

m'reka saling membatasi,

saling bergantung satu sama lain.

Diadaptasi dari Firman, Vol. 2, Tentang Mengenal Tuhan, "Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik VII"