"Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Tetapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini" (Lukas 17:24-25).
"Dan di saat tengah malam ada suara seruan terdengar, Lihatlah, Mempelai laki-laki itu datang; keluarlah dan jumpai Dia" (Mat.25:6).
"Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri. Diberkatilah ia yang berjaga-jaga dan menjaga pakaiannya, supaya ia tidak berjalan dengan telanjang, dan dan jangan sampai kemaluannya terlihat" (Wahyu 16:15).
"Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku" (Wahyu 3:20).
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka engkau akan menemukan; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu" (Matius 7:7).
"Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja" (Wahyu 2:7).
"Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku" (Wahyu 3:20).
"Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana pun Dia pergi" (Wahyu 14:4).
"Tidakkah tertulis, Rumahku akan disebut rumah doa bagi semua bangsa? Tetapi kamu telah menjadikannya sarang pencuri" (Markus 11:17).
"Orang-orang ini mendekat kepada-Ku dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya; tetapi hatinya jauh dari Aku. Dengan sia-sia mereka menyembah Aku, namun mengajarkan ajaran dan perintah manusia. ... Biarkan mereka sendiri, mereka adalah orang buta yang memimpin orang buta. Dan jika orang buta memimpin orang buta, keduanya akan terperosok ke dalam parit" (Matius 15:8-9,14).
"Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik! Karena engkau melintasi lautan dan daratan untuk menjadikan satu orang bertobat menjadi pengikutmu, tetapi begitu ia bertobat, engkau menjadikannya anak neraka yang dua kali lebih jahat daripada dirimu sendiri. Celakalah engkau, para pemimpin buta" (Matius 23:15-16).
"Dan kamu tidak memiliki firman-Nya yang tinggal di dalam dirimu: karena Dia yang telah diutus itu, kamu tidak percaya kepada-Nya. Selidikilah kitab-kitab suci; karena engkau berpikir di dalamnya ada kehidupan kekal itu: padahal kitab-kitab suci itu memberikan kesaksian tentang Aku. Dan engkau tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh kehidupan" (Yohanes 5:38-40).
"Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" (Yohanes 16:12-13).
"Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" (Yohanes 16:12-13).
"Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja" (Wahyu 2:7).
"Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku" (Yohanes 10:27).
"Oleh karena kita sedang mencari jejak langkah Tuhan, maka kita harus mencari kehendak Tuhan, firman Tuhan, pernyataan Tuhan—sebab, di mana ada firman Tuhan yang baru, di sanalah ada suara Tuhan, dan di mana ada langkah kaki Tuhan, di situ juga ada perbuatan Tuhan. Di mana ada pengungkapan Tuhan, di situ juga ada penampakan Tuhan, dan di mana ada penampakan Tuhan, di situ juga ada kebenaran, dan jalan, dan hidup. Saat sedang mencari jejak langkah Tuhan, engkau mengabaikan firman yang mengatakan bahwa "Tuhan adalah kebenaran, dan jalan, dan hidup." Jadi, saat banyak orang menerima kebenaran, mereka tidak percaya bahwa mereka telah menemukan jejak langkah Tuhan, apalagi mengakui penampakan Tuhan. Betapa dalamnya kekeliruan itu! Penampakan Tuhan tidak dapat diselaraskan dengan gagasan manusia, apalagi terjadi atas perintah manusia. Tuhan membuat pilihan-pilihan-Nya sendiri dan memiliki rencana-rencana-Nya sendiri mengenai kapan Ia melangsungkan pekerjaan-Nya; lagipula, Ia memiliki tujuan-tujuan dan cara-cara-Nya sendiri. Ia tidak perlu membicarakan pekerjaan yang dilakukan-Nya dengan manusia atau mencari nasihat manusia, apalagi memberitahukan setiap orang mengenai pekerjaan-Nya. Inilah watak Tuhan, yang terlebih lagi perlu dikenali oleh semua orang. Jika ingin menyaksikan penampakan Tuhan, jika hendak mengikuti jejak langkah Tuhan, maka engkau harus pertama-tama melampaui gagasanmu sendiri. Engkau tidak boleh menuntut Tuhan melakukan ini atau itu, apalagi menempatkan-Nya dalam batas-batasmu sendiri dan membatasi-Nya dalam gagasan pribadimu. Akan tetapi, engkau harus bertanya bagaimana seharusnya engkau mencari jejak Tuhan, bagaimana seharusnya menerima penampakan Tuhan, dan bagaimana harus berserah pada pekerjaan baru Tuhan; itulah yang harus dilakukan oleh manusia. Oleh karena manusia itu bukan kebenaran, dan tidak memiliki kebenaran, manusia harus mencari, menerima, dan menaati."
"Tanpa memandang apakah engkau berkebangsaan Amerika, Inggris, atau warga negara lainnya, engkau harus melangkah keluar dari batas-batasmu sendiri, harus melampaui dirimu sendiri, dan harus memandang pekerjaan Tuhan sebagai ciptaan Tuhan. Dengan cara ini, engkau tidak akan menghambat jejak langkah Tuhan. Sebab, sekarang ini, banyak orang menganggap bahwa tidak mungkin Tuhan akan menampakkan diri di negara atau bangsa tertentu. Betapa dalamnya makna pekerjaan Tuhan, dan betapa pentingnya penampakan Tuhan! Bagaimana mungkin semua itu diukur dengan gagasan dan pemikiran manusia? Jadi menurut hemat-Ku, engkau harus menghancurkan gagasanmu tentang kebangsaan atau kesukuan saat mencari penampakan Tuhan. Dengan cara ini, engkau tidak akan dihambat oleh gagasanmu sendiri; dengan cara ini, engkau akan dilayakkan untuk menyambut penampakan Tuhan. Jika tidak begitu, engkau akan selalu berada dalam kegelapan, dan tidak akan pernah berkenan di hadapan Tuhan."
"… Di mana Tuhan menampakkan diri, di situ ada pengungkapan kebenaran, dan di situ juga ada suara Tuhan. Hanya orang-orang yang dapat menerima kebenaran yang dapat mendengar suara Tuhan, dan hanya orang-orang seperti itu yang layak menyaksikan penampakan Tuhan. Kesampingkanlah gagasanmu! Berhentilah dan simaklah dengan baik kata-kata ini. Jika engkau mendambakan kebenaran, Tuhan akan memberimu pencerahan untuk dapat memahami kehendak dan perkataan-Nya. Kesampingkanlah pandangan "mustahil" mu! Semakin orang percaya bahwa sesuatu itu mustahil, justru semakin besar kemungkinan hal itu akan terjadi, karena hikmat Tuhan jauh lebih tinggi dari langit, pikiran Tuhan lebih tinggi dari pikiran manusia, dan pekerjaan Tuhan melampaui batas pemikiran dan gagasan manusia. Semakin besar kemustahilan terjadinya sesuatu, semakin banyak kebenaran yang harus dicari; semakin jauh sesuatu melampaui gagasan dan bayangan pikiran manusia, semakin banyak kehendak Tuhan yang terkandung di dalamnya. Sebab di mana pun Tuhan menyatakan diri-Nya, Ia tetaplah Tuhan, dan substansi-Nya tak akan pernah berubah karena lokasi atau cara penampakan-Nya. Watak Tuhan tetap sama di mana pun jejak langkah-Nya berada. Di mana pun jejak langkah Tuhan berada, Tuhan tetaplah Tuhan atas segenap umat manusia. Sebagai contoh, Tuhan Yesus bukan hanya Tuhannya bangsa Israel, tetapi Dia juga Tuhan atas semua orang di Asia, Eropa, dan Amerika, dan bahkan merupakan satu-satunya Tuhan di seluruh alam semesta. Jadi marilah kita mencari kehendak Tuhan dan menemukan penampakan-Nya melalui perkataan-perkataan-Nya, serta mengikuti jejak langkah-Nya! Tuhan adalah kebenaran, dan jalan, dan hidup. Firman dan penampakan-Nya ada dalam waktu bersamaan, dan watak serta jejak langkah-Nya akan selalu tersedia bagi umat manusia. Saudara-saudari yang terkasih, Aku berharap engkau dapat melihat penampakan Tuhan melalui firman-firman ini, dan akan mulai mengikuti jejak langkah-Nya menuju ke zaman yang baru, dan ke dalam langit baru dan bumi baru yang indah, yang sudah dipersiapkan bagi orang-orang yang menantikan penampakan Tuhan."
dari "Penampakan Tuhan Telah Mengantarkan Zaman yang Baru"
"Pekerjaan Roh Kudus berubah dari hari ke hari, naik ke tingkat yang lebih tinggi di setiap tahap. Penyingkapan esok hari akan lebih tinggi daripada penyingkapan hari ini, tahap demi tahap menanjak ke tingkat yang lebih tinggi. Begitulah pekerjaan yang Tuhan lakukan untuk menyempurnakan manusia. Jika manusia tidak bisa mengikuti, kapan saja dia bisa tertinggal. Jika manusia tidak memiliki hati yang taat, dia tidak bisa mengikuti sampai akhir. Zaman sebelumnya telah berlalu; zaman ini zaman yang baru. Di zaman baru, pekerjaan yang baru harus dilakukan. Terutama di zaman terakhir ini, saat manusia akan disempurnakan, Tuhan akan melakukan pekerjaan baru dengan lebih cepat. Oleh karena itu, tanpa ketaatan dalam hatinya, manusia akan merasa sulit untuk mengikuti gerak langkah Tuhan. Tuhan tidak perlu mematuhi peraturan apa pun, Ia juga tidak menganggap suatu tahap dalam pekerjaan-Nya sebagai sesuatu yang tak berubah. Sebaliknya, pekerjaan yang Ia lakukan selalu lebih baru dan semakin tinggi. Pekerjaan-Nya menjadi semakin praktis di setiap tahap, semakin sejalan dengan kebutuhan manusia yang sebenarnya. Baru setelah manusia mengalami pekerjaan seperti ini, dia bisa mencapai perubahan terakhir dari watakmya. Pengetahuan manusia tentang kehidupan mencapai tingkat yang semakin tinggi, begitu pula pekerjaan Tuhan mencapai tingkat yang semakin tinggi. Hanya dengan cara inilah manusia dapat disempurnakan dan cocok untuk dipakai Tuhan. Tuhan bekerja dengan cara ini, di satu sisi, untuk menentang dan membalikkan gagasan-gagasan manusia, dan di sisi lain, untuk membawa manusia ke dalam kondisi yang lebih tinggi dan lebih realistis, ke dalam alam kepercayaan tertinggi kepada Tuhan, supaya pada akhirnya, kehendak Tuhan dapat dilaksanakan. Semua orang yang memiliki sifat tidak taat dan sengaja menentang akan ditinggalkan dalam tahap pekerjaan Tuhan yang melesat maju sangat cepat ini. Hanya orang yang bersedia taat dan rela merendahkan diri yang bisa maju terus sampai ke ujung jalan. Dalam pekerjaan seperti ini, engkau semua harus mempelajari cara menundukkan diri dan cara mengesampingkan gagasan-gagasanmu. Engkau harus berhati-hati dalam setiap langkah yang kau ambil. Jika engkau tidak berhati-hati, engkau pasti akan menjadi orang yang ditolak Roh Kudus, orang yang mengganggu Tuhan dalam pekerjaan-Nya."
dari "Orang-Orang yang Menaati Tuhan dengan Hati yang Benar Pasti Akan Didapatkan oleh Tuhan"
"Jika engkau ingin melihat pekerjaan pada Zaman Hukum Taurat, dan melihat bagaimana bangsa Israel mengikuti jalan Yahweh, engkau harus membaca Perjanjian Lama; jika engkau ingin memahami pekerjaan pada Zaman Kasih Karunia, engkau harus membaca Perjanjian Baru. Tetapi bagaimana jika engkau ingin melihat pekerjaan pada akhir zaman? Engkau harus menerima kepemimpinan Tuhan pada zaman sekarang, dan memasuki pekerjaan pada zaman ini, karena inilah pekerjaan yang baru itu, yang belum pernah tercatat dalam Alkitab. Pada zaman ini, Tuhan telah menjadi daging dan memilih orang-orang pilihan lainnya di Tiongkok. Tuhan bekerja di dalam diri orang-orang ini. Dia melanjutkan pekerjaan-Nya di bumi, melanjutkan pekerjaan yang dilakukan-Nya dari Zaman Kasih Karunia. Pekerjaan pada zaman sekarang adalah jalan yang belum pernah ditempuh oleh manusia dan belum pernah dilihat oleh siapa pun. Ini adalah pekerjaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya—inilah pekerjaan terbaru Tuhan di muka bumi. Jadi, pekerjaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya bukanlah sejarah, karena kini adalah kini, dan belum menjadi masa lalu. Orang-orang tidak tahu bahwa Tuhan telah melakukan pekerjaan yang lebih besar, yang lebih baru di bumi, dan di luar Israel. Pekerjaan ini telah terjadi di luar cakupan Israel, dan di luar nubuatan para nabi. Ini adalah pekerjaan yang baru dan menakjubkan di luar nubuatan, dan pekerjaan yang lebih baru di luar Israel, dan ini adalah pekerjaan yang tidak bisa dipahami atau dibayangkan orang. Mungkinkah Alkitab memuat catatan-catatan yang jelas mengenai pekerjaan seperti ini? Siapakah yang bisa terlebih dahulu mencatat setiap bagian pekerjaan Tuhan zaman ini, tanpa kelalaian? Siapa yang bisa mencatat pekerjaan yang lebih besar dan lebih bijaksana, yang menentang tradisi ini, dalam buku tua yang berjamur? Pekerjaan pada zaman ini bukanlah sejarah, dan karenanya, jika engkau ingin menapaki jalan baru pada hari ini, engkau harus beranjak dari Alkitab, engkau harus melangkah melampaui kitab-kitab nubuatan atau sejarah yang ada dalam Alkitab. Hanya dengan begitu engkau akan dapat menapaki jalan yang baru ini dengan benar, hanya dengan begitu engkau akan bisa memasuki dunia baru dan pekerjaan yang baru tersebut. Engkau harus mengerti mengapa pada hari ini engkau diminta untuk tidak membaca Alkitab, mengapa ada pekerjaan lain yang terpisah dari Alkitab, mengapa Tuhan tidak mencari penerapan yang lebih baru, lebih rinci, di dalam Alkitab, mengapa ada pekerjaan yang lebih besar di luar Alkitab. Inilah semua yang harus engkau sekalian pahami."
dari "Tentang Alkitab (1)"
"Jika engkau hanya mencoba memegang teguh masa lalu, hanya berusaha mempertahankan keadaan apa adanya dengan diam di tempat, dan tidak berupaya mengubah status quo dan menyingkirkan sejarah, bukankah engkau justru menentang Tuhan? Langkah-langkah pekerjaan Tuhan sangat luas dan dahsyat, seperti ombak yang bergulung dan bunyi guruh yang menderu—tetapi engkau hanya duduk dan menunggu kehancuran dengan pasif, mempertahankan kebodohanmu dan tidak melakukan apa pun. Dengan cara seperti ini, bagaimana engkau bisa dianggap sebagai seseorang yang mengikuti jejak langkah sang Anak Domba? Bagaimana engkau bisa menyatakan bahwa Tuhan yang engkau yakini dengan teguh adalah Tuhan yang selalu baru dan tidak pernah usang? Bagaimana tulisan dalam buku-bukumu yang mulai menguning termakan usia bisa membimbingmu menuju zaman baru? Bagaimana buku-buku itu bisa menuntunmu mencari jejak langkah pekerjaan Tuhan? Bagaimana buku-buku itu bisa membawamu ke surga? Yang engkau pegang di tanganmu adalah pesan tertulis yang hanya bisa memberikan hiburan sementara, bukan kebenaran yang bisa memberikan kehidupan. Firman yang engkau baca hanya dapat memperkaya lidahmu, bukan kata-kata hikmat yang bisa membantumu memahami kehidupan manusia, apalagi jalan yang bisa menuntunmu menuju kesempurnaan. Apakah perbedaan ini tidak memberimu alasan untuk merenung? Bukankah ini membantumu memahami misteri yang terdapat di dalamnya? Mampukah engkau membawa dirimu ke surga untuk bertemu Tuhan dengan caramu sendiri? Tanpa kedatangan Tuhan, bisakah engkau membawa dirimu ke surga untuk menikmati kebahagiaan keluarga bersama Tuhan? Apakah sekarang engkau masih bermimpi? Jika demikian, Aku menyarankan agar engkau berhenti bermimpi, dan menyaksikan siapa yang sedang bekerja, melihat siapa yang sedang melakukan pekerjaan menyelamatkan manusia pada akhir zaman. Kalau engkau tidak melakukan itu, engkau tidak akan bisa menemukan kebenaran, dan tidak akan memperoleh kehidupan."
dari "Hanya Kristus Akhir Zaman yang Bisa Memberi Manusia Jalan Hidup yang Kekal"
"Mempelajari hal seperti ini tidaklah sulit, tetapi setiap kita perlu mengetahui kebenaran ini: Ia yang merupakan inkarnasi Tuhan akan memiliki hakikat Tuhan, dan Ia yang merupakan inkarnasi Tuhan akan memiliki pengungkapan Tuhan. Karena Tuhan menjadi daging, Ia akan melaksanakan pekerjaan yang harus Ia lakukan, dan karena Tuhan menjadi daging, Ia akan mengungkapkan siapa Dia, dan akan dapat membawa kebenaran kepada manusia, menganugerahkan hidup kepada manusia, dan menunjukkan jalan kepada manusia. Daging yang tidak membawa hakikat Tuhan tentu bukan Tuhan yang berinkarnasi. Hal ini tidak diragukan lagi. Untuk menyelidiki apakah daging itu adalah daging inkarnasi Tuhan, manusia harus menentukannya dari watak yang Ia ungkapkan dan perkataan yang Ia ucapkan. Artinya, apakah itu daging inkarnasi Tuhan atau bukan, dan apakah itu jalan kebenaran atau bukan, harus dinilai dari hakikat-Nya. Jadi, untuk menentukan apakah itu daging Tuhan yang berinkarnasi, kuncinya dengan memperhatikan hakikat-Nya (pekerjaan-Nya, perkataan-Nya, watak-Nya, dan banyak lagi), bukan penampilan luarnya. Maka manusia menunjukkan ketidaktahuan, kebodohan dan kenaifannya jika hanya melihat penampilan luar-Nya dan mengabaikan hakikat-Nya."
dari "Hanya Dia yang Mengalami Pekerjaan Tuhan yang Benar-Benar Percaya kepada Tuhan"
"Tuhan yang menjadi daging adalah Kristus, dan karena itu, Kristus yang bisa memberikan kebenaran kepada orang-orang adalah Tuhan. Tidak ada yang berlebihan dalam hal ini, karena Ia memiliki substansi sebagai Tuhan, dan memiliki watak Tuhan, serta hikmat dalam pekerjaan-Nya yang tidak bisa dicapai oleh manusia. Mereka yang menyebut dirinya Kristus, tetapi tidak bisa melakukan pekerjaan Tuhan, adalah para penipu. Kristus yang sebenarnya bukan sekadar manifestasi Tuhan di dunia, tetapi juga merupakan daging khusus yang dimiliki Tuhan selagi Ia menjalankan dan menyelesaikan pekerjaan-Nya di antara manusia. Daging ini bukan sesuatu yang bisa digantikan oleh sembarang manusia, tetapi yang mampu memikul pekerjaan Tuhan di dunia, dan mengungkapkan watak Tuhan, mewakili Tuhan, dan memberikan kehidupan bagi manusia. Cepat atau lambat, para Kristus palsu itu akan jatuh, karena walau mereka mengaku sebagai Kristus, mereka tidak memiliki substansi Kristus. Karena itu, Aku mengatakan bahwa keaslian Kristus tidak bisa didefinisikan oleh manusia, melainkan dijawab dan diputuskan oleh Tuhan sendiri."
dari "Hanya Kristus Akhir Zaman yang Bisa Memberi Manusia Jalan Hidup yang Kekal"
"Akhir zaman telah tiba. Semua makhluk ciptaan akan dikelompokkan menurut jenis mereka, dan dibagi ke dalam kategori berbeda berdasarkan sifat mereka. Ini saat ketika Tuhan mengungkap kesudahan manusia dan tempat tujuan mereka. Jika manusia tidak mengalami hajaran dan penghakiman, tidak akan ada jalan untuk mengungkap ketidakpatuhan serta ketidakbenaran mereka. Hanya melalui hajaran dan penghakimanlah kesudahan semua makhluk ciptaan bisa diungkapkan. Manusia hanya menunjukkan watak aslinya ketika ia dihajar dan dihakimi. Yang jahat akan dikumpulkan bersama yang jahat, yang baik dengan yang baik, dan semua manusia akan dikelompokkan berdasarkan jenis mereka. Melalui hajaran dan penghakiman, kesudahan semua ciptaan akan diungkap, sehingga yang jahat bisa dihukum dan yang baik diberikan upah, dan semua orang menjadi tunduk di bawah kekuasaan Tuhan. Semua pekerjaan ini harus dicapai melalui hajaran dan penghakiman yang benar. Karena kerusakan manusia telah mencapai puncaknya dan ketidakpatuhan mereka semakin parah, hanya watak Tuhan yang benar, yang pada prinsipnya adalah termasuk hajaran dan penghakiman serta diungkapkan di akhir zaman–yang bisa benar-benar mengubahkan dan menyempurnakan manusia. Hanya watak ini yang bisa menyingkap kejahatan dan menghukum semua yang tidak benar dengan keras. ... Selama akhir zaman, hanya penghakiman yang benar yang dapat mengelompokkan manusia menurut jenisnya dan membawa manusia ke dalam dunia baru. Dengan kata lain, seluruh zaman diakhiri melalui watak Tuhan yang benar, yakni menghakimi penghakiman dan hajaran."
dari "Visi Pekerjaan Tuhan (3)"
"Firman-Nya mengandung kuasa kehidupan, menunjukkan kepada kita jalan yang harus kita tempuh, dan memungkinkan kita mengerti apa kebenaran itu. Kita mulai tertarik oleh firman-Nya, kita mulai fokus pada nada dan cara bicara-Nya dan tanpa sadar, kita mulai tertarik dengan perasaan terdalam dari orang yang sangat biasa ini. Dia mencurahkan darah-Nya untuk bekerja demi kita, kurang tidur dan makan bagi kita, menangisi kita, mengeluh karena kita, merintih dalam sakit bagi kita, dihina bagi tempat tujuan dan keselamatan kita, dan kedegilan serta pemberontakan kita memeras darah dan air mata dari hati-Nya. Kondisi keberadaan hidup dan kepemilikan semacam ini tidak dimiliki oleh manusia biasa, maupun dipunyai atau diperoleh oleh manusia rusak mana pun. Dia menunjukkan kesabaran dan toleransi yang tidak dimiliki orang biasa dan kasih-Nya bukanlah sesuatu yang telah dianugerahkan kepada makhluk ciptaan mana pun. Tidak ada orang selain Dia yang bisa tahu seluruh pikiran kita atau mengerti sifat dan substansi kita dengan begitu jelas dan menyeluruh, atau menghakimi pemberontakan dan kerusakan manusia, atau berbicara kepada kita dan bekerja di antara kita seperti ini atas nama Tuhan di surga. Tidak ada orang di luar Dia yang dianugerahi otoritas, hikmat, dan kewibawaan Tuhan; watak Tuhan dan apa yang dimiliki-Nya dan siapa Dia dinyatakan dalam seluruh keberadaannya, dalam diri-Nya. Tidak ada orang selain Dia yang bisa menunjukkan jalan dan membawa terang kepada kita. Tidak ada orang selain Dia yang bisa menyatakan misteri yang belum Tuhan bukakan sejak penciptaan sampai sekarang. Tidak ada orang selain Dia yang bisa menyelamatkan kita dari ikatan Iblis dan watak kita sendiri yang rusak. Dia mewakili Tuhan. Dia mengungkapkan isi hati Tuhan yang terdalam, dorongan Tuhan, dan firman penghakiman Tuhan terhadap seluruh umat manusia. Dia telah memulai zaman baru, era baru, dan mengantarkan datangnya langit dan bumi baru, serta pekerjaan baru, dan membawakan kita harapan, mengakhiri hidup yang kita jalani dalam kesamaran dan memungkinkan seluruh keberadaan diri kita untuk memandang jalan menuju keselamatan dengan sejelas-jelasnya. Dia sudah menaklukkan seluruh keberadaan kita dan mendapatkan hati kita. Sejak saat itu, pikiran kita telah menjadi sadar dan roh kita dibangkitkan: Orang biasa yang tidak penting ini, yang hidup di antara kita dan sudah lama ditolak oleh kita—bukankah ini Tuhan Yesus yang selalu ada dalam pikiran kita, dalam sadar maupun mimpi, dan selalu kita rindukan siang dan malam? Itu Dia! Itu benar-benar Dia! Dia Tuhan kita! Dia jalan, kebenaran, dan kehidupan!"
dari "Memandang Penampakan Tuhan dalam Penghakiman dan Hajaran-Nya"
"Penampakan Tuhan berarti kedatangan-Nya secara pribadi ke bumi untuk melakukan pekerjaan-Nya. Dengan identitas dan watak-Nya sendiri, dan dengan cara khas-Nya, Ia turun ke antara umat manusia untuk melaksanakan pekerjaan-Nya yakni memulai sebuah zaman dan mengakhiri sebuah zaman. Penampakan seperti ini bukanlah semacam ritual. Bukan juga suatu tanda, gambaran, mukjizat, atau penglihatan yang hebat, apalagi semacam proses keagamaan. Penampakan ini merupakan fakta nyata dan aktual yang dapat disentuh dan dilihat. Penampakan seperti ini bukan sekadar untuk mengikuti sebuah proses, atau sekadar pekerjaan jangka pendek; tetapi merupakan sebuah tahap pekerjaan yang tercakup dalam rencana pengelolaan-Nya. Penampakan Tuhan selalu penuh makna, dan senantiasa terkait dengan rencana pengelolaan-Nya. Penampakan ini sepenuhnya berbeda dari penampakan berupa bimbingan, kepemimpinan, dan pencerahan yang Tuhan lakukan kepada manusia. Tuhan mengerjakan sebuah tahap pekerjaan yang hebat setiap kali Ia menyatakan diri-Nya. Pekerjaan ini berbeda dari pekerjaan di zaman lainnya. Pekerjaan ini tidak terselami pikiran manusia, dan belum pernah dialami manusia. Ini adalah pekerjaan yang memulai zaman yang baru dan menyimpulkan zaman yang lama, dan merupakan bentuk pekerjaan baru yang lebih baik bagi keselamatan umat manusia. Selain itu, ini adalah pekerjaan yang membawa umat manusia memasuki zaman yang baru. Inilah arti penting dari penampakan Tuhan."
dari "Penampakan Tuhan Telah Mengantarkan Zaman yang Baru"