Pekerjaan yang Yesus lakukan sesuai dengan kebutuhan manusia pada zaman itu. Tugas-Nya adalah menebus manusia, mengampuni dosa-dosa mereka, dan karena itu, watak-Nya secara keseluruhan adalah kerendahhatian, kesabaran, kasih, ketaatan, kelapangan hati, belas kasihan, dan kasih setia. Dia memberi kepada manusia kasih karunia dan berkat yang melimpah, dan segala sesuatu yang dapat manusia nikmati, Dia memberi hal berikut untuk mereka nikmati: kedamaian dan kebahagiaan, kesabaran dan kasih-Nya, belas kasihan dan kasih setia-Nya. Pada masa itu, kelimpahan segala sesuatu yang dapat manusia nikmati—perasaan damai dan aman di dalam hati mereka, perasaan jaminan kepastian dalam roh mereka, ketergantungan mereka kepada Yesus Sang Juruselamat—semua itu mereka dapatkan karena mereka hidup pada zaman itu. Pada Zaman Kasih Karunia, manusia telah dirusak oleh Iblis, jadi untuk mencapai pekerjaan penebusan seluruh umat manusia, diperlukan kasih karunia yang berlimpah, kelapangan hati dan kesabaran yang tak terbatas, dan terlebih lagi, sebuah persembahan yang cukup untuk menebus dosa manusia, supaya pekerjaan tersebut berdampak. Apa yang dilihat manusia pada Zaman Kasih Karunia hanyalah korban persembahan-Ku untuk menebus dosa-dosa umat manusia, yaitu Yesus. Satu-satunya yang mereka ketahui adalah bahwa Tuhan sangat berbelas kasihan dan panjang sabar, dan satu-satunya yang mereka lihat adalah belas kasihan dan kasih setia Yesus. Ini sepenuhnya karena mereka lahir pada Zaman Kasih Karunia. Jadi, sebelum mereka dapat ditebus, mereka harus menikmati berbagai jenis kasih karunia yang Yesus anugerahkan kepada mereka sehingga mereka dapat menarik manfaat dari semua itu. Dengan cara ini, dosa-dosa mereka dapat diampuni melalui kasih karunia yang mereka nikmati, dan mereka juga bisa memiliki kesempatan untuk ditebus melalui kelapangan hati dan kesabaran Yesus. Hanya melalui kelapangan hati dan kesabaran Yesuslah mereka mendapatkan hak untuk menerima pengampunan dan menikmati kelimpahan kasih karunia yang dianugerahkan oleh Yesus. Seperti yang Yesus katakan: Aku datang bukan untuk menebus orang benar, melainkan orang berdosa, sehingga orang berdosa diampuni dari dosa-dosa mereka. Jika pada saat Yesus menjadi manusia, Dia membawa watak menghakimi, mengutuk, dan tidak bersabar terhadap pelanggaran manusia, maka manusia tidak akan pernah punya kesempatan untuk ditebus, dan akan tetap berdosa untuk selamanya. Jika demikian, rencana pengelolaan enam ribu tahun tentu akan berhenti pada Zaman Hukum Taurat, dan Zaman Hukum Taurat akan diperpanjang selama enam ribu tahun. Dosa manusia hanya akan semakin bertambah dan semakin menyedihkan, dan penciptaan manusia akan menjadi sia-sia. Manusia hanya dapat melayani Yahweh di bawah hukum Taurat, tetapi dosa-dosa mereka akan melampaui dosa-dosa manusia yang pertama kali diciptakan. Semakin Yesus mengasihi umat manusia, mengampuni dosa-dosa mereka, dan menganugerahkan belas kasihan serta kasih setia yang cukup kepada mereka, semakin manusia dapat diselamatkan oleh Yesus, untuk disebut sebagai domba-domba terhilang yang telah dibeli kembali oleh Yesus dengan harga mahal. Iblis tidak dapat ikut campur dalam pekerjaan ini, karena Yesus memperlakukan para pengikut-Nya seperti seorang ibu yang penuh kasih memperlakukan bayinya dalam dekapannya. Dia tidak menjadi marah ataupun memandang hina mereka, melainkan penuh penghiburan; Dia tidak pernah murka terhadap mereka, melainkan menahan diri terhadap dosa-dosa mereka dan menutup mata terhadap kebodohan dan kebebalan mereka, sampai-sampai Dia berkata, "Ampunilah sesamamu sampai tujuh puluh kali tujuh kali." Dengan demikian, hati orang-orang diubahkan oleh hati-Nya, dan hanya dengan cara demikianlah manusia menerima pengampunan dosa melalui kelapangan hati-Nya.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, “Fakta Sebenarnya di Balik Pekerjaan pada Zaman Penebusan”
Injil pertobatan dikabarkan di Zaman Kasih Karunia, dan asalkan manusia percaya, ia akan diselamatkan. Pada masa kini, sebagai ganti keselamatan, hanya ada pembicaraan tentang penaklukan dan penyempurnaan. Tidak pernah dikatakan bahwa jika satu orang percaya, seluruh keluarga mereka akan diberkati, atau bahwa keselamatan itu sekali untuk selamanya. Pada masa kini, tidak seorang pun membicarakan perkataan ini, dan hal-hal semacam itu sudah ketinggalan zaman. Pada masa itu, pekerjaan Yesus adalah pekerjaan untuk menebus seluruh umat manusia. Dosa-dosa semua orang yang percaya kepada-Nya diampuni; asalkan engkau percaya kepada-Nya, Dia akan menebusmu; jika engkau percaya kepada-Nya, engkau tidak lagi berdosa, engkau telah dibebaskan dari dosa-dosamu. Inilah yang dimaksud dengan diselamatkan dan dibenarkan oleh iman. Namun, di antara orang-orang percaya, masih ada yang memberontak dan melawan Tuhan, dan perlahan-lahan masih harus dibuang. Keselamatan tidak berarti manusia telah sepenuhnya didapatkan oleh Yesus, melainkan bahwa manusia tidak lagi menjadi milik dosa, bahwa dosa-dosanya telah diampuni. Asalkan engkau percaya, engkau tidak akan pernah lagi menjadi milik dosa. Pada masa itu, Yesus melakukan banyak pekerjaan yang tidak dapat dimengerti oleh murid-murid-Nya, dan mengatakan banyak perkara yang tidak dimengerti orang. Hal ini karena, pada masa itu, Dia tidak memberikan penjelasan apa pun. Jadi, beberapa tahun setelah Dia pergi, Matius menciptakan silsilah untuk Yesus, dan orang-orang lainnya juga melakukan banyak pekerjaan yang berasal dari kehendak manusia. Yesus tidak datang untuk menyempurnakan dan mendapatkan manusia, tetapi untuk melakukan satu tahap pekerjaan: menyatakan Injil kerajaan surga dan menyelesaikan pekerjaan penyaliban. Jadi, begitu Yesus disalibkan, pekerjaan-Nya pun benar-benar telah selesai. Namun, pada tahap sekarang ini—pekerjaan penaklukan—lebih banyak firman harus diucapkan, lebih banyak pekerjaan harus dilakukan, dan banyak proses harus dilewati. Demikian pula misteri pekerjaan Yesus dan Yahweh harus disingkapkan, supaya semua orang dapat memiliki pemahaman dan kejelasan dalam iman mereka, karena inilah pekerjaan akhir zaman, dan akhir zaman adalah akhir pekerjaan Tuhan, saat diakhirinya pekerjaan ini. Tahap pekerjaan ini akan menjelaskan kepadamu hukum Yahweh dan penebusan Yesus, dan pada prinsipnya demikian agar engkau dapat memahami seluruh pekerjaan dari rencana pengelolaan Tuhan selama enam ribu tahun, dan menghargai seluruh makna penting dan hakikat rencana pengelolaan enam ribu tahun ini, serta memahami tujuan semua pekerjaan yang dilakukan Yesus dan firman yang diucapkan-Nya, bahkan memahami kepercayaanmu yang membabi-buta dan pemujaanmu terhadap Alkitab. Semua ini akan membuatmu mengerti sepenuhnya. Engkau akan mulai memahami baik pekerjaan yang dilakukan Yesus, maupun pekerjaan Tuhan pada masa kini; engkau akan memahami dan melihat seluruh jalan, kebenaran, dan hidup. Dalam tahap pekerjaan yang dilakukan Yesus, mengapa Dia pergi tanpa melakukan pekerjaan penyelesaian? Karena tahap pekerjaan Yesus bukanlah pekerjaan penutup. Ketika Dia dipaku di atas kayu salib, firman-Nya juga berakhir; setelah penyaliban-Nya, pekerjaan-Nya benar-benar telah selesai. Tahap pekerjaan saat ini berbeda: hanya ketika semua firman telah diucapkan hingga akhirnya, dan seluruh pekerjaan Tuhan diakhiri, barulah pekerjaan-Nya akan berakhir. Selama tahap pekerjaan Yesus, ada banyak firman yang tak diucapkan, atau tidak sepenuhnya dinyatakan dengan jelas. Namun, Yesus tidak peduli tentang apa yang Dia katakan atau tidak katakan, karena pelayanan-Nya bukanlah pelayanan firman, karena itulah, setelah Yesus dipaku di atas kayu salib, Dia pergi. Tahap pekerjaan itu terutama demi penyaliban, tidak seperti tahap pekerjaan saat ini. Tahap pekerjaan ini terutama demi penyempurnaan, pemberesan, dan untuk membawa seluruh pekerjaan sampai pada akhirnya. Jika firman itu tidak diucapkan sampai akhir, tidak akan ada jalan untuk menutup pekerjaan ini, karena dalam tahap pekerjaan ini semua pekerjaan diakhiri dan diselesaikan dengan menggunakan firman. Pada masa itu, Yesus melakukan banyak pekerjaan yang tidak dapat dimengerti oleh manusia. Dia pergi secara diam-diam, dan hingga kini masih banyak orang yang belum memahami firman-Nya, yang pemahamannya keliru tetapi tetap yakin bahwa mereka benar, dan tidak menyadari bahwa mereka keliru. Tahap akhir pekerjaan saat ini akan menuntaskan pekerjaan Tuhan, dan akan menetapkan kesudahannya. Semua orang akan memahami dan mengenal rencana pengelolaan Tuhan. Gagasan dalam diri manusia, pemahamannya yang keliru dan absurd, gagasannya terhadap pekerjaan Yahweh dan Yesus, pandangannya tentang bangsa-bangsa lain, dan penyimpangan serta dan kesalahannya yang lain akan diluruskan. Maka, manusia akan memahami seluruh jalan kehidupan yang benar, dan seluruh pekerjaan yang dilakukan Tuhan, dan seluruh kebenaran. Ketika itu terjadi, tahap pekerjaan ini akan berakhir.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, “Visi Pekerjaan Tuhan (2)”
Pekerjaan di akhir zaman adalah mengucapkan firman. Perubahan-perubahan besar dapat terjadi dalam diri manusia melalui firman. Perubahan yang sekarang terjadi dalam diri manusia karena penerimaan mereka akan firman jauh lebih besar dibandingkan perubahan pada diri orang-orang di Zaman Kasih Karunia yang mengalami berbagai tanda dan mukjizat. Karena, di Zaman Kasih Karunia, roh jahat diusir dari manusia melalui penumpangan tangan dan doa, namun watak rusak dalam diri manusia tetap tinggal di dalam dirinya. Manusia disembuhkan dari sakitnya dan diampuni dosa-dosanya, tetapi pekerjaan mengenyahkan watak rusak Iblis dalam diri manusia belumlah dilakukan dalam dirinya. Manusia hanya diselamatkan dan diampuni dosanya karena imannya, tetapi sifat dosa manusia tidak diambil daripadanya dan masih tetap ada dalam dirinya. Dosa manusia diampuni melalui Tuhan yang berinkarnasi, namun bukan berarti manusia tidak lagi memiliki dosa dalam dirinya. Dosa manusia dapat diampuni melalui korban penghapusan dosa, tetapi manusia belum mampu menyelesaikan masalah bagaimana dia dapat untuk tidak lagi berbuat dosa dan bagaimana agar sifat dosanya dapat dibuang sepenuhnya dan diubahkan. Dosa manusia diampuni karena pekerjaan penyaliban Tuhan, tetapi manusia tetap hidup dalam watak lama Iblis yang rusak. Dengan demikian, manusia harus sepenuhnya diselamatkan dari watak rusak Iblis sehingga sifat dosa manusia sepenuhnya dibuang dan tidak akan pernah lagi berkembang, sehingga memungkinkan watak manusia berubah. Hal ini mengharuskan manusia memahami jalan pertumbuhan dalam kehidupan, jalan hidup, dan cara untuk mengubah wataknya. Hal ini juga mengharuskan manusia untuk bertindak sesuai dengan jalan ini sehingga watak manusia dapat secara bertahap diubahkan dan dia dapat hidup di bawah cahaya terang, sehingga segala sesuatu yang dia lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan, sehingga dia dapat membuang watak rusak Iblisnya, dan supaya dia dapat membebaskan dirinya dari pengaruh kegelapan Iblis, sehingga dia pun benar-benar lepas dari dosa. Hanya dengan begitu, manusia akan menerima keselamatan yang lengkap. Tatkala Yesus melakukan pekerjaan-Nya, pengetahuan manusia tentang Dia masih samar dan tidak jelas. Manusia selalu percaya bahwa Dia adalah anak Daud dan menyatakan-Nya sebagai nabi besar dan Tuhan yang penuh belas kasih yang menebus dosa manusia. Ada orang yang karena imannya, disembuhkan hanya dengan menyentuh ujung jubah-Nya; orang buta dapat melihat, bahkan orang mati hidup kembali. Namun, manusia tidak dapat menemukan watak Iblis yang jahat yang sudah berurat-akar di dalam dirinya dan tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana mengenyahkan watak tersebut. Manusia menerima banyak kasih karunia, seperti kedamaian dan kesenangan daging, berkat bagi seluruh keluarga karena iman satu orang, kesembuhan atas penyakit, dan lain sebagainya. Sisanya adalah perbuatan baik manusia dan penampilan saleh mereka; jika manusia bisa hidup berdasarkan hal-hal itu, dia dianggap orang percaya yang baik. Hanya orang-orang percaya semacam itu yang dapat masuk ke surga setelah meninggal, yang artinya mereka telah diselamatkan. Namun, semasa hidup, mereka sama sekali tidak mengerti jalan kehidupan. Mereka sekadar melakukan dosa dan mengakui dosa, terus begitu dalam siklus yang terus menerus berputar tanpa jalan untuk mengubah watak mereka; seperti itulah keadaan manusia di Zaman Kasih Karunia. Apakah manusia sudah menerima keselamatan yang lengkap? Tidak! Karena itu, setelah tahap itu selesai, masih ada pekerjaan penghakiman dan penghajaran. Tahap ini akan menyucikan manusia melalui firman sehingga manusia akan memiliki jalan untuk mereka ikuti. Tahap ini tidak akan berbuah atau bermakna jika dilanjutkan dengan pengusiran roh-roh jahat, karena sifat manusia yang berdosa tidak bisa diusir dan manusia hanya akan sekadar berhenti pada pengampunan dosa mereka. Melalui korban penghapus dosa, manusia telah diampuni dosa-dosanya, karena pekerjaan penyaliban telah berakhir dan Tuhan telah mengalahkan Iblis. Namun, watak manusia yang rusak tetap ada dalam dirinya dan manusia masih tetap dapat berbuat dosa dan melawan Tuhan; Tuhan belum mendapatkan umat manusia. Itulah mengapa pada tahap pekerjaan ini, Tuhan menggunakan firman-Nya untuk menyingkapkan watak manusia yang rusak, menyebabkan dirinya menjalani hidup menurut jalan yang benar. Tahap ini lebih bermakna dan lebih berbuah dibandingkan tahap sebelumnya, karena sekarang firman-lah yang secara langsung membekali hidup manusia dan memampukan watak manusia untuk sepenuhnya diperbarui. Ini adalah tahap pekerjaan yang lebih menyeluruh. Oleh karena itu, inkarnasi pada akhir zaman telah menyempurnakan arti penting dari inkarnasi Tuhan dan sepenuhnya menggenapi rencana pengelolaan Tuhan bagi keselamatan manusia.
—Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, “Misteri Inkarnasi (4)”