Mengenai Kedatangan Tuhan Kembali, Siapa Yang Harus Kita Dengarkan?

12 Oktober 2020

Apa kunci dari menyambut kedatangan Tuhan? Tuhan Yesus berkata: "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku" (Yohanes 10:27). "Dan pada tengah malam terdengar teriakan, 'Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya'" (Matius 25:6). Kitab Wahyu bernubuat: "Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku" (Wahyu 3:20). "Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja" (Wahyu 2:7). Nubuat-nubuat ini menunjukkan bahwa mendengarkan suara Tuhan adalah kunci dari menyambut Tuhan. Mendengar suara Tuhan adalah satu-satunya cara. Namun, banyak orang percaya berpikir, karena pendeta menguasai Alkitab dan selalu menguraikannya, mereka seharusnya menjadi penjaga gerbang untuk hal sepenting ini. Namun, saat mendengar kesaksian bahwa Tuhan telah datang kembali, mereka tak mempelajarinya, dan saat melihat firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran, mereka tetap mengabaikannya. Apa orang seperti itu percaya kepada Tuhan ataukah pendeta? Siapa yang harus kita dengarkan tentang kedatangan Tuhan? Haruskah kita mendengarkan suara Tuhan atau pendeta kita? Aku tak pernah memahami ini dalam imanku sebelumnya, justru mendengarkan pendetaku begitu saja dan hampir melewatkan kesempatan untuk menyambut kedatangan Tuhan kembali.

Pada bulan Juni 2017, aku bertemu Saudari Liu dan Saudara Duan dari Jerman di Facebook. Melalui komunikasi kami, aku melihat mereka adalah orang yang sederhana dan bisa diandalkan dengan pemahaman murni tentang Alkitab dan persekutuan yang mencerahkan. Aku mendapatkan banyak hal. Kami mengadakan beberapa pertemuan dan aku mempelajari banyak kebenaran yang belum pernah kupahami seperti apa itu iman dan pertobatan sejati, apa itu mengikuti dan tunduk kepada Tuhan, apa itu mengikuti dan tunduk kepada orang, esensi dan akar dari orang Farisi yang menentang Tuhan Yesus, bagaimana mendengarkan suara Tuhan dan menyambut Tuhan, serta banyak lagi. Aku merasa mendapatkan banyak makanan dari ini dan itu mencerahkan hatiku. Aku menikmati semua pertemuan ini. Dalam salah satu pertemuan, Saudara Duan membaca beberapa ayat Alkitab: "Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Tetapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini" (Lukas 17:24-25). Dia berkata, pada akhir zaman, Tuhan berinkarnasi lagi sebagai Anak Manusia yang akan datang dan bekerja dan bahwa nubuat ini telah digenapi beberapa waktu lalu. Dia berkata, "Tuhan telah datang kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa yang berinkarnasi, dan Dia mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dengan rumah Tuhan. Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan semua kebenaran yang menyucikan dan menyelamatkan umat manusia serta itu seperti terang yang agung yang bersinar dari Timur, dan ini adalah 'kilat' dari Timur." Aku sedikit terkejut mendengar ini. Aku berpikir, "Tuhan Yesus sudah datang kembali?" Lalu, aku teringat perkataan pendeta bahwa hanya Kilat dari Timur yang bersaksi bahwa Tuhan telah datang kembali dalam daging dan kita tidak boleh memercayainya karena Tuhan Yesus adalah satu-satunya Kristus. Aku benar-benar gelisah setelah itu dan tak bisa fokus pada persekutuan Saudara Duan. Aku berpikir, "Para pendeta dan penatua melayani Tuhan dan menguasai Alkitab dengan baik. Mereka seharusnya tahu benar tentang hal sepenting ini, jadi aku akan bertanya kepada mereka lebih dulu."

Aku pergi ke gereja dan bertanya kepada pendeta hari Minggu itu, dan dia berkata, "Ada nilai dalam khotbah orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, tetapi mereka bersaksi bahwa Tuhan telah datang kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa dalam daging. Itu mustahil. Hanya Tuhan Yesus yang merupakan inkarnasi Tuhan, jadi mereka percaya kepada manusia. Gereja mereka ditindas oleh pemerintah Komunis Tiongkok dan memercayai Kilat dari Timur adalah pengkhianatan terhadap Tuhan Yesus." Mendengar ini membuatku ketakutan. Aku pikir, jika itu benar, maka Saudari Liu dan Saudara Duan pasti telah menyimpang dari Tuhan. Aku mulai meragukan mereka dan waspada serta tak ingin bertemu dengan mereka lagi. Namun, aku ragu saat memikirkan kesaksian mereka bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali. Jika itu benar, dan aku tidak mempelajarinya, bukankah Tuhan akan mengusirku? Namun, jika Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan yang berinkarnasi, mengapa pendeta tak menerima itu, justru berkata mereka percaya kepada manusia? Aku pikir pendeta lebih menguasai dan memahami Alkitab daripada aku, jadi aku harus menjauh dari mereka agar tak tersesat. Namun, setelah sampai rumah, aku merasa sangat gelisah dan tak nyaman. Aku sengsara dan murung. Aku berdoa kepada Tuhan: "Ya, Tuhan, aku mendengarkan pendeta hari ini dan kini aku mulai meragukan Saudari Liu dan Saudara Duan. Aku takut untuk mempelajari Kilat dari Timur lebih jauh. Tuhan, aku merindukan kedatangan-Mu kembali, tetapi aku takut mengambil jalan yang salah dan mengkhianati-Mu. Aku benar-benar tak tahu apa yang harus kulakukan. Tolong cerahkan dan bimbing aku agar aku tahu benar dan salah."

Aku perlahan merasa damai setelah berdoa, lalu sesuatu yang pernah dipersekutukan Saudari Liu muncul di benak: Tuhan adalah yang utama dalam iman kita dan segala sesuatu harus didasarkan pada firman Tuhan, terutama untuk hal yang sama pentingnya dengan menyelidiki jalan yang benar. Jika kita hanya mendengarkan orang lain dalam segala hal, kita percaya dan mengikuti orang, kita akan menyimpang dari jalan Tuhan. Aku mulai merenungkan diriku. Saat mendengar Tuhan telah datang kembali, aku tak mencari kehendak Tuhan lebih dahulu atau melihat firman Tuhan tentang hal itu atau apakah ini berasal dari Tuhan. Sebaliknya aku menyembah pendeta dan mendengarkan dia. Itu bukan kehendak Tuhan. Dalam setiap pertemuanku bersama anggota Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, persekutuan mereka mencerahkan dan sejalan dengan Alkitab, penjelasan mereka tentang kehendak Tuhan juga jelas. Aku telah memahami begitu banyak kebenaran yang belum pernah kuketahui hanya dari beberapa pertemuan, aku merasa lebih dekat dengan Tuhan dan imanku telah bertumbuh. Ini jelas berasal dari Tuhan dan merupakan pekerjaan Roh Kudus. Namun, aku tidak mempelajari apakah Gereja memiliki pekerjaan Roh Kudus atau makanan kebenaran. Aku hanya membayangkan pendeta itu menguasai Alkitab dengan baik, jadi aku percaya kepadanya bahwa Tuhan belum datang kembali. Aku yakin Gereja Tuhan Yang Mahakuasa memiliki kebenaran dan pekerjaan Roh Kudus, tetapi aku masih belum mempelajarinya. Bukankah itu artinya beriman kepada pendeta? Bagaimana bisa itu disebut percaya atau mengikuti Tuhan? Aku memikirkan kapan Tuhan Yesus muncul dan bekerja. Imam kepala, ahli Taurat, dan orang-orang Farisi yang melayani Tuhan di bait suci, semuanya mengenal Kitab Suci dan hukum Taurat luar dan dalam, tetapi mereka tak mengenali Tuhan Yesus sebagai Mesias. Sebaliknya, mereka melawan dengan keras dan mengutuk Dia, lalu menyalibkan Dia. Aku sadar, menguasai Alkitab tidak sama dengan mengenal Tuhan, dan jika aku secara membabi buta mendengarkan pendeta, itu akan menentang kehendak Tuhan dan aku mungkin melawan Dia! Aku memutuskan untuk tetap menghadiri pertemuan dengan Saudari Liu dan Saudara Duan, lalu jika aku memutuskan Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan yang datang kembali, aku akan menerima dan mengikuti-Nya.

Pada pertemuan berikutnya, aku menceritakan kebingunganku dengan mereka. Saudara Duan berkata, "Apakah ada dasar untuk perkataan pendetamu bahwa Gereja Tuhan Yang Mahakuasa percaya kepada manusia? Sudahkah dia membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa atau mempelajari pekerjaan-Nya? Bukankah dia takut menentang Tuhan dengan mengutuk Gereja seperti ini? Orang-orang Farisi menilai Tuhan Yesus hanyalah orang biasa. Mereka tak mendengarkan kebenaran yang Dia ungkapkan, tetapi dengan keras melawan dan mengutuk Dia, lalu akhirnya berkolusi dalam penyaliban-Nya, berbuah hukuman dari Tuhan. Para pendeta pada zaman ini tak memeriksa apakah firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran, apakah itu suara Tuhan, mereka hanya menyangkal dan mengutuk-Nya. Bukankah itu kesalahan yang sama yang dilakukan oleh orang-orang Farisi? Apakah Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar Tuhan yang berinkarnasi, apakah Dia adalah Tuhan Yesus yang datang kembali tidak ditentukan oleh dunia agama atau persetujuan pemerintah. Kita harus melihat apakah firman Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran dan apakah Dia melakukan pekerjaan Tuhan. Ini adalah kuncinya." Untuk menjelaskan inkarnasi dengan lebih baik, Saudara Duan membacakan beberapa kutipan dari firman Tuhan Yang Mahakuasa. "'Inkarnasi' berarti penampakan Tuhan dalam daging; Tuhan bekerja di antara manusia ciptaan-Nya dalam rupa manusia. Jadi, agar Tuhan berinkarnasi, pertama-tama Dia harus menjadi daging, daging dengan kemanusiaan yang normal; ini adalah prasyarat paling mendasar. Faktanya, implikasi dari inkarnasi Tuhan adalah bahwa Tuhan hidup dan bekerja dalam daging, Tuhan di dalam esensi-Nya menjadi daging, menjadi seorang manusia." "Tuhan yang menjadi daging disebut Kristus, dan karena itu, Kristus yang bisa memberikan kebenaran kepada orang-orang disebut Tuhan. Tidak ada yang berlebihan dalam hal ini, karena Dia memiliki hakikat Tuhan, dan memiliki watak Tuhan, serta hikmat dalam pekerjaan-Nya yang tidak bisa dicapai oleh manusia. Mereka yang menyebut dirinya Kristus, tetapi tidak bisa melakukan pekerjaan Tuhan, adalah para penipu. Kristus bukan sekadar manifestasi Tuhan di bumi, tetapi juga merupakan daging khusus yang dikenakan Tuhan selagi Dia menjalankan dan menyelesaikan pekerjaan-Nya di antara manusia. Daging ini tidak bisa digantikan oleh sembarang manusia, melainkan daging yang mampu memikul pekerjaan Tuhan di bumi dengan memadai, dan mengungkapkan watak Tuhan, dan mewakili Tuhan dengan baik, dan memberikan hidup bagi manusia." "Ia yang merupakan inkarnasi Tuhan akan memiliki hakikat Tuhan, dan Ia yang merupakan inkarnasi Tuhan akan memiliki pengungkapan Tuhan. Karena Tuhan menjadi daging, Ia akan melaksanakan pekerjaan yang harus Ia lakukan, dan karena Tuhan menjadi daging, Ia akan mengungkapkan siapa Dia, dan akan dapat membawa kebenaran kepada manusia, menganugerahkan hidup kepada manusia, dan menunjukkan jalan kepada manusia. Daging yang tidak membawa hakikat Tuhan tentu bukan Tuhan yang berinkarnasi. Hal ini tidak diragukan lagi. Untuk menyelidiki apakah daging itu adalah daging inkarnasi Tuhan, manusia harus menentukannya dari watak yang Ia ungkapkan dan perkataan yang Ia ucapkan. Artinya, apakah itu daging inkarnasi Tuhan atau bukan, dan apakah itu jalan kebenaran atau bukan, harus dinilai dari hakikat-Nya. Jadi, untuk menentukan apakah itu daging Tuhan yang berinkarnasi, kuncinya adalah dengan memperhatikan hakikat-Nya (pekerjaan-Nya, perkataan-Nya, watak-Nya, dan banyak lagi), bukan penampilan luarnya. Maka manusia menunjukkan ketidaktahuan, kebodohan dan kenaifannya jika hanya melihat penampilan luar-Nya dan mengabaikan hakikat-Nya" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia).

Saudara Duan kemudian membagikan persekutuan ini: "Tuhan yang berinkarnasi adalah Roh Tuhan yang berpakaian daging. Dia menjadi orang biasa, berbicara dan bekerja di bumi untuk menyelamatkan umat manusia. Tuhan yang berinkarnasi tampak sangat normal, sangat biasa. Dia memiliki kemanusiaan yang biasa dan makan serta berpakaian seperti orang lain, Dia juga memiliki emosi manusia yang biasa. Namun, esensi-Nya ilahi. Dia bisa mengungkapkan kebenaran untuk memelihara manusia kapan saja dan di mana saja. Dia melakukan pekerjaan Tuhan, mengungkapkan watak Tuhan, dan apa yang Tuhan miliki serta siapa Tuhan sebenarnya. Ini sesuatu yang tak bisa dilakukan oleh makhluk ciptaan. Itu sama seperti Tuhan Yesus yang terlihat seperti orang biasa, tetapi mengungkapkan kebenaran dan membawa jalan pertobatan. Dia mengampuni dosa manusia dan mengungkapkan watak belas kasih dan kasih Tuhan. Dia menyembuhkan orang sakit, mengusir iblis, serta membuat tanda-tanda dan mukjizat seperti memberi makan 5.000 orang dengan lima roti dan dua ikan, menenangkan lautan dengan satu kata, membangkitkan orang mati, dan banyak lagi. Dia menunjukkan kuasa dan otoritas Tuhan. Dia akhirnya dipaku ke kayu salib, menyelesaikan pekerjaan-Nya menebus umat manusia dari dosa. Kita bisa melihat dari pekerjaan dan firman Tuhan serta watak yang Dia ungkapkan bahwa Dia adalah Tuhan yang berinkarnasi—Dia adalah Kristus. Tuhan telah kembali menjadi daging pada akhir zaman sebagai Tuhan Yang Mahakuasa. Sama seperti Tuhan Yesus, Dia terlihat seperti orang biasa dari luar. Dia benar-benar hidup di antara umat manusia dan sama sekali tak supernatural, tetapi Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan semua kebenaran yang mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia. Dia melakukan pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman untuk menyucikan dan sepenuhnya menyelamatkan umat manusia dari dosa dan membimbing kita memasuki kerajaan Tuhan. Firman Tuhan Yang Mahakuasa menyingkap semua misteri rencana pengelolaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia. Itu termasuk kebenaran tiga tahapan pekerjaan Tuhan dalam Zaman Hukum Taurat, Kasih Karunia, dan Kerajaan serta yang dicapai dari itu, misteri nama-nama Tuhan dan inkarnasi-Nya, pentingnya penghakiman Tuhan pada akhir zaman, bagaimana Tuhan mengakhiri suatu zaman dan menggolongkan orang berdasarkan jenisnya, kesudahan orang yang berbeda-beda, bagaimana kerajaan Kristus akan dijelmakan di Bumi, dan lain-lain. Tuhan Yang Mahakuasa juga telah mengungkapkan kebenaran kerusakan kita oleh Iblis dan natur iblis kita yang menolak Tuhan, maka kita bisa melihat watak iblis kita seperti kecongkakan, kelicikan, dan kebencian terhadap kebenaran. Dia juga telah mengungkapkan watak benar dan tidak tersinggung Tuhan kepada kita serta menunjukkan jalan spesifik untuk mengubah watak kita dan banyak lagi. Siapa lagi selain Tuhan yang dapat mengungkapkan kebenaran dan menyingkap misteri rencana pengelolaan Tuhan? Siapa lagi yang bisa melakukan pekerjaan penghakiman untuk mentahirkan dan menyelamatkan umat manusia? Siapa lagi yang bisa memperlihatkan watak benar dan tidak tersinggung Tuhan? Lalu, siapa lagi yang bisa menentukan kesudahan orang-orang? Hanya Tuhan dalam daging yang bisa melakukan pekerjaan praktis ini untuk menyelamatkan umat manusia. Pekerjaan dan firman Tuhan Yang Mahakuasa semuanya dilakukan dengan didasari oleh pekerjaan penebusan Tuhan. Ini adalah tahap pekerjaan yang lebih baru dan lebih tinggi. Ini benar-benar menggenapi nubuat Tuhan: 'Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran' (Yohanes 16:12-13). 'Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkan dunia. Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman' (Yohanes 12:47-48). Kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa, Pekerjaan penghakiman-Nya, dan watak yang Dia tunjukkan semuanya membuktikan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan dalam daging, Dia adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Dia adalah Kristus akhir zaman. Kita tak bisa mengandalkan penampakan saat menentukan apakah Dia Kristus. Yang penting adalah apakah Dia mengungkapkan kebenaran serta apakah Dia bisa menebus dan menyelamatkan umat manusia."

Persekutuan Saudara Duan sangat membangkitkan semangatku. Inkarnasi berarti Tuhan di surga menyandang daging orang biasa. Dia terlihat seperti orang biasa, tetapi Dia memiliki esensi Tuhan. Ini adalah sesuatu yang tak bisa dilakukan oleh manusia. Itu membuatku teringat akan ayat Alkitab ini: "Hal-hal tentang Tuhan tidak diketahui manusia, kecuali Roh Tuhan sendiri" (1 Korintus 2:11). Siapa lagi selain Tuhan yang berinkarnasi yang bisa menjelaskan dengan jelas tentang misteri inkarnasi? Tanpa membaca kebenaran Tuhan Yang Mahakuasa, dari luar kau bisa salah menganggap Kristus sebagai orang biasa, lalu kau dapat menolak dan melawan Tuhan!

Kemudian Saudari Liu membagi persekutuannya. Dia berkata, "Penampakan dan pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar menggenapi nubuat Alkitab. Dia adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Banyak orang percaya sejati dari banyak denominasi telah membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dan melihat bahwa firman itu adalah kebenaran dan suara Tuhan, lalu mereka beralih ke Tuhan Yang Mahakuasa. Pekerjaan dan firmannya telah mengguncang seluruh dunia religius. Anggota pendeta pasti sudah mendengar tentang ini, mengapa mereka tak mau mempelajarinya dan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa? Mengapa mereka bersikeras menentangnya? Orang-orang Farisi tahu bahwa Tuhan Yesus menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, berkhotbah tentang cara bertobat, dan bahwa itu berasal dari Tuhan, tetapi mereka secara sadar menyangkal-Nya dan berkata bahwa dia adalah orang Nazaret, putra seorang tukang kayu. Mereka benar-benar melawan dan mengutuk-Nya serta berkolusi dengan pemerintahan Roma untuk menyalibkan-Nya. Mereka menyangkal dan mengutuk Kristus. Mereka adalah musuh-Nya. Mereka adalah antikristus yang terungkap melalui pekerjaan Tuhan. Tuhan Yang Mahakuasa telah muncul pada akhir zaman. Sekarang para pendeta dan penatua tahu bahwa dia mengungkapkan kebenaran untuk melakukan pekerjaan penghakiman. Mereka tak hanya menolak menyelidikinya, melainkan juga menyebarkan rumor untuk menyangkal dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa. Di gereja-gereja mereka, mereka menyebarkan rumor dan kebohongan Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang mencemarkan nama Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, lalu mereka bergabung dengan Partai ateis untuk melawan-Nya. Apa bedanya mereka dari orang-orang Farisi yang melawan Tuhan Yesus? Di Alkitab tertulis, 'Karena banyak penyesat masuk ke dalam dunia, yang tidak mengaku bahwa Yesus Kristus datang dalam daging. Ini adalah penipu dan antikristus' (2 Yohanes 1:7). 'Setiap roh yang tidak mengaku Yesus Kristus datang dalam daging bukan berasal dari Tuhan; ini adalah roh antikristus, dan engkau sudah mendengar bahwa ia harus datang, bahkan ia sekarang sudah ada di dalam dunia' (1 Yohanes 4:3). Pendeta menyangkal Kristus, mengutuk Kristus pada akhir zaman, dan dengan keras kepala menentang Tuhan. Bukankah mereka adalah antikristus yang terungkap melalui pekerjaan Tuhan pada akhir zaman?"

Kesangsianku akhirnya diluruskan oleh persekutuan Saudari Liu. Aku menyadari bahwa anggota pendeta tak mengetahui apa pun tentang Kristus atau inkarnasi. Mereka memercayai Tuhan Yesus, tetapi tidak mengetahui esensi-Nya sama sekali. Tuhan Yesus telah datang kembali ke pekerjaan dalam daging dan mengungkapkan banyak sekali kebenaran, tetapi mereka tak mau mempelajarinya atau bahkan mengakui-Nya. Mereka hanya dengan gegabah mengutuk dan menentangnya. Mereka adalah musuh Tuhan! Aku tahu aku tidak bisa lagi mengikuti mereka. Aku harus menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa dan mengikuti langkah Tuhan. Aku bertekad untuk mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa apa pun yang mungkin dilakukan oleh pendetaku.

Tak lama kemudian, pendetaku mengetahui tentang kepercayaanku kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Dia langsung marah besar dan mencaciku karena memercayai Tuhan Yang Mahakuasa. Dia bilang aku memercayai manusia, dan itu salah. Dia menyuruh suamiku untuk berusaha mengubah pikiranku. Suamiku tidak mengetahui kebohongan si pendeta, maka dia mulai menghalangi kepercayaanku. Dia seolah-olah menjadi orang yang berbeda. Dia akan marah dan melempar barang setiap kali mengetahui aku mengikuti pertemuan. Dia bahkan mengabaikan urusan keluarga kami dan berusaha memaksaku meninggalkan kepercayaanku. Itu sangat menyakitkan bagiku. Istri si pendeta juga berusaha menghentikanku. Dia berkunjung ke rumah kami selama berjam-jam sekali waktu, dan aku tidak bisa membaca firman Tuhan karena harus menemaninya. Aku bahkan tidak bisa melakukan pekerjaan rumah. Semua itu sangat menggangguku.

Tindakan si pendeta membuatku sangat marah. Dia tak mau mempelajari kedatangan kembali Tuhan Yesus dan berusaha menipuku dengan kebohongan untuk mencegah aku menerima jalan yang benar. Dia bahkan memanfaatkan suamiku untuk menghalangiku agar aku kehilangan penyelamatan Tuhan. Sungguh tercela! Aku memikirkan tentang Tuhan Yesus yang menyingkap dan mengutuk orang-orang Farisi: "Tetapi celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik, karena engkau menutup Kerajaan Surga terhadap manusia: padahal engkau sendiri tidak pernah pergi ke sana, namun engkau menghalangi orang-orang yang berusaha masuk ke sana" (Matthew 23:13). Aku merasa pendeta dan penatua modern seperti itu. Mereka tak mau mendengar suara Tuhan dan menyambut Tuhan, lalu mereka menyebarkan kebohongan untuk menghalangi kita yang ingin menyambut Tuhan dan memasuki Kerajaan Tuhan. Mereka ingin kita masuk neraka, dihukum bersama mereka, dan dikubur bersama mereka. Mereka adalah balok yang menyandung kita dalam perjalanan menuju kerajaan. Mereka antikristus dan setan pelahap jiwa! Persis seperti yang dikatakan Tuhan Yang Mahakuasa: "Ada orang-orang yang membaca Alkitab di gereja-gereja besar membacakannya sepanjang hari, tetapi tak seorang pun di antara mereka yang memahami tujuan pekerjaan Tuhan. Tak seorang pun dari antara mereka dapat mengenal Tuhan; apalagi dapat selaras dengan kehendak Tuhan. Mereka semua tidak berharga, manusia hina, masing-masing meninggikan diri untuk mengajar Tuhan. Mereka dengan sengaja menentang Tuhan bahkan saat mereka membawa panji-Nya. Mengaku beriman kepada Tuhan, mereka tetap saja memakan daging manusia dan meminum darah manusia. Semua orang semacam itu adalah setan-setan yang menelan jiwa manusia, para penghulu setan yang sengaja menghalangi mereka yang berusaha melangkah ke jalan yang benar, dan batu sandungan yang menghalangi orang-orang yang mencari Tuhan. Mereka mungkin tampak seperti 'raga yang kuat', tetapi bagaimana pengikut mereka mengetahui bahwa mereka adalah antikristus yang memimpin orang lain untuk menentang Tuhan? Bagaimana para pengikut mereka bisa mengetahui bahwa merekalah setan-setan penelan jiwa manusia?" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Aku tidak tertipu esensi penuh kebencian terhadap kebenaran dan munafik si pendeta. Aku menjadi lebih bersemangat mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa. Aku selalu mengidolakan para pendeta. Tak pernah kukira orang-orang ini, yang memahami Alkitab dan melayani Tuhan, sebenarnya antikristus yang membenci kebenaran dan menghalangi orang-orang yang percaya dari memasuki kerajaan Tuhan. Jika Tuhan Yang Mahakuasa tidak muncul dan bekerja dalam daging, lalu memperlihatkan para pelayan iblis dan antikristus yang tersembunyi di gereja, si pendeta akan menghancurkan aku tanpa kusadari. Penerimaanku terhadap pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman adalah belas kasih dan penyelamatan Tuhan!

Setelah itu, aku bersandar kepada Tuhan dan bersaksi, lalu suamiku berhenti menghalangiku. Sekarang aku menghadiri pertemuan dengan saudara-saudari dan melakukan tugasku di gereja. Aku dipenuhi kedamaian dan rasa bahagia. Syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa!

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait