Aku Telah Melihat Gulungan Terbuka Itu

03 Oktober 2020

Saat menerima Tuhan, aku mempelajari dari mana semuanya berasal dan sumber kerusakan manusia dengan membaca Alkitab. Aku mempelajari tentang Tuhan Yahweh yang mengeluarkan hukum Taurat, Tuhan Yesus yang mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, melimpahi manusia dengan kasih karunia, dan disalib secara langsung sebagai korban penghapus dosa untuk menebus manusia dari dosa. Alkitab membantuku memahami penyelamatan Tuhan, dan aku membaca sedikit setiap hari. Pendeta kami selalu berkata bahwa kedua Perjanjian itu sudah sempurna dan memuat seluruh firman Tuhan, maka kita jangan sekali-kali menyimpang dari Alkitab. Aku memercayai itu semua.

Pada Maret 2016, aku sedang pergi bersama salah satu sepupuku saat tak sengaja bertemu dengan seorang saudara. Saat mengobrol, dia memberitahuku bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali, bahwa Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa dalam rupa manusia dan sedang melakukan pekerjaan penghakiman dimulai dari rumah Tuhan. Saat bicara, dia mengeluarkan sebuah buku dari tasnya dan menjelaskan kepada kami bahwa buku itu mengandung kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan pada akhir zaman. Aku melihatnya. Di sampulnya tertulis Gulungan Kitab Dibuka oleh Anak Domba. Aku sangat terkejut. Aku belum pernah melihat buku itu, tetapi dia bilang itu semua adalah firman Tuhan, maka aku bertanya-tanya, "Bagaimana bisa? Hanya Alkitab yang memuat firman Tuhan. Bagaimana mungkin firman itu ada di buku lain? Pendeta selalu memberi tahu kami bahwa firman Tuhan ada di Alkitab, dan apa pun selain Alkitab menyimpang dari jalan Tuhan. Itu adalah kesesatan." Tepat pada saat itu aku ingat sang pendeta berkata bahwa kesesatan akan bangkit pada akhir zaman, dan perlindungan terbaik kita adalah menghindari orang-orang itu serta tidak membaca buku mereka. Saat mengingat itu, mau tak mau aku berhati-hati, dan sebelum aku menyadarinya, aku berhenti mendengarkan. Namun, sepupuku menyukai persekutuan dan kesaksiannya. Dia bilang ingin membaca Gulungan Kitab Dibuka oleh Anak Domba, dan mempelajari pekerjaan baru Tuhan pada akhir zaman. Mendengarnya mengatakan ini, aku terkejut. Aku berpikir, "Bagaimana kau bisa setuju semudah itu? Apa kau sudah lupa perkataan pendeta bahwa 'Semua firman Tuhan ada di Alkitab?'" Aku tidak menerimanya. Aku mendesaknya untuk tidak menyelidiki, tetapi dia menolak. Malah, dia bilang aku seharusnya juga mempelajarinya! Dia sudah menjadi orang percaya selama berpuluh-puluh tahun, sangat memahami Alkitab, dan memiliki iman yang kukuh. Karena tekadnya sudah bulat, aku tak mau memaksanya. Bagaimanapun, semua orang bisa membuat keputusan sendiri. Sejak saat itu, dia secara rutin membagi pencerahan yang dia peroleh dari Gulungan Kitab Dibuka oleh Anak Domba dan mendesakku untuk membacanya. Saat memikirkan kata-kata pendeta, aku tidak berani. Aku dengan teguh berkata, "Berhenti memintaku. Kau punya imanmu, aku punya imanku sendiri." Jadi, aku dengan keras kepala berpegang pada gagasanku, berpikir bahwa aku setia kepada Tuhan.

Tak lama setelahnya, seorang temanku yang menganut Kristen dengan bahagia memberitahuku bahwa dia menemukan gereja dengan pekerjaan Roh Kudus, dan khotbah mereka cukup memberikan pencerahan. Kebingungan yang selama ini ada dalam imannya sudah diselesaikan. Dia berpikir aku sebaiknya ke sana. Aku sungguh penasaran tentang gereja itu, maka aku bertanya, "Gereja manakah itu?" Dia bilang, "Gereja Tuhan Yang Mahakuasa." Aku sungguh terkejut mendengarnya. Aku berpikir, "Bagaimana jika gereja itu memang memiliki kebenaran? Mengapa orang-orang di sekitarku mulai memercayai Tuhan Yang Mahakuasa? Apakah Tuhan menyuruhku untuk menyelidiki pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman? Mungkinkah pandangan yang kumiliki salah?" Aku berdoa kepada Tuhan dan meminta bimbingannya.

Lalu, sepupuku menyebutkan pekerjaan Tuhan pada akhir zaman kepadaku lagi. Dia bilang, Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan kebenaran, menyingkap berbagai kebenaran dan misteri yang tak pernah kita ketahui, mengungkapkan bagaimana Iblis merusak orang-orang, cara Tuhan bekerja tahap demi tahap untuk menyelamatkan umat manusia, penyebab umat manusia menentang Tuhan, cara menyelesaikan natur penuh dosa mereka dan menjadi disucikan, serta banyak lagi. Dia bilang, dia memperoleh lebih banyak dalam firman itu daripada dalam imannya selama 20 tahun. Dia mengatakan firman Tuhan Yang Mahakuasa menggenapi nubuat tentang Roh Kudus yang berbicara kepada gereja-gereja. Dialah Anak Domba yang membuka gulungan kitab itu. Dia mendesakku untuk ke sana. Saat dia membagi persekutuannya, dia terlihat sangat bahagia, seolah-olah dia telah menemukan harta karun. Aku merasa mungkin ada sedikit kebenaran di Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, maka aku memutuskan ke sana.

Pada hari berikutnya, aku bertemu dengan anggota Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Sejak awal, aku terbuka tentang kebingunganku: "Pendetaku bilang selain Alkitab, tak ada yang mengandung firman Tuhan, bahwa semuanya ada dalam Alkitab, dan apa pun yang melampaui itu adalah sesat. Bagaimana bisa kau bilang bahwa semua dalam buku ini adalah firman Tuhan?"

Saudara Zhang membagi persekutuannya denganku. Dia bilang: "Banyak orang religius berpikir bahwa seluruh firman Tuhan ada di Alkitab dan hanya bisa ditemukan di Alkitab. Namun, apakah itu sejalan dengan faktanya? Apa Tuhan pernah bilang seluruh firmannya ada di dalam Alkitab? Apa Tuhan bilang menyimpang dari Alkitab adalah kesesatan? Mereka yang memahami Alkitab tahu bahwa Perjanjian disusun tiga ratus tahun setelah Tuhan. Pekerjaan Tuhan datang lebih dulu, baru kemudian Kitab Suci. Dengan kata lain, pekerjaan Tuhan dalam tiap zaman tidak didasarkan pada Kitab Suci yang sudah ada. Dahulu saat Tuhan Yahweh memimpin orang-orang Israel keluar dari Mesir, apakah Dia mengeluarkan hukum dan perintah-Nya berdasarkan Kitab Suci mereka? Tentu saja tidak. Saat itu tidak ada Kitab Suci. Pada Zaman Kasih Karunia, pekerjaan Tuhan Yesus adalah menyebarkan jalan pertobatan, mengajari orang cara mencintai orang lain seperti terhadap diri sendiri, memaafkan, dan mencintai musuh mereka. Dia juga menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat. Apakah semua itu dilakukan berdasarkan Perjanjian Lama? Pekerjaan dan firman Tuhan Yesus tidak tercatat di Perjanjian Lama, dan itu bertentangan dengan ketentuan Tuhan bagi umat manusia dalam hukum dan perintah, seperti 'Mata ganti mata, gigi ganti gigi' (Keluaran 21:24), berkorban setelah berdosa, dan beristirahat pada hari Sabat. Jika kita mengambil sudut pandang manusia bahwa firman Tuhan tidak ada di luar Alkitab dan bahwa segala yang lain adalah kesesatan, bukankah kita sama saja mengutuk pekerjaan Tuhan Yesus? Tuhan itu baru dan tak pernah tua, dan pekerjaannya selalu bergerak maju. Dia tak mendasarkan pekerjaan-Nya pada Alkitab atau berkonsultasi pada itu. Dia tak mencari jalan untuk membimbing pengikut-Nya di dalamnya. Dia melampaui Alkitab untuk melakukan pekerjaan baru dan membimbing orang ke jalan yang baru. Tuhan bukan hanya Tuhan Sabat, melainkan juga Tuhan Alkitab. Dia sangat berhak untuk melampaui Alkitab, untuk memimpin dan menyelamatkan umat manusia, melakukan pekerjaan baru yang sesuai dengan rencana pengelolaan-Nya dan yang diperlukan oleh kemanusiaan. Jadi, bagaimana bisa kita membatasi pekerjaan dan firman Tuhan pada Alkitab berdasarkan gagasan dan imajinasi kita? Bagaimana bisa kita mengatakan bahwa Tuhan tak boleh berbicara atau bekerja melampaui yang tertulis di Alkitab?"

Aku sungguh tercengang dengan persekutuan Saudara Zhang. Selama bertahun-tahun percaya, aku belum pernah mendengar wawasan seperti itu. Tuhan itu baru dan tidak pernah tua. Pekerjaan dan firman-Nya tidak didasarkan pada Alkitab, tetapi pada kebutuhan rencana pengelolaan-Nya. Persekutuan itu sesuai dengan Alkitab dan fakta pekerjaan Tuhan. Aku cukup bingung. Bagaimana bisa mereka memahami sebanyak ini?

Menyadari kekhawatiranku, Saudara Zhang berhenti sejenak, lalu membalas: "Pemahaman kami berasal dari firman Tuhan Yang Mahakuasa. Firman Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman mengungkapkan kebenaran dan misteri pekerjaan Tuhan" Lalu, dia membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Selama masa Yesus hidup, Yesus memimpin orang Yahudi dan semua orang yang mengikuti-Nya selaras dengan pekerjaan Roh Kudus di dalam Dia di saat itu. Dia tidak menggunakan Alkitab sebagai landasan dari pekerjaan-Nya, tetapi bicara sesuai dengan pekerjaan-Nya; Dia tidak memedulikan apa yang dikatakan oleh Alkitab, Dia juga tidak mencari jalan untuk memimpin pengikut-Nya di dalam Alkitab. Sejak Dia mulai bekerja, Dia menyebarkan jalan pertobatan—kata yang sama sekali tidak disebut di dalam nubuat Perjanjian Lama. Dia bukan saja tidak bertindak sesuai dengan Alkitab, tetapi Dia juga membuka jalan yang baru, dan melakukan pekerjaan baru. Dia tidak pernah merujuk pada Alkitab ketika berkhotbah. Selama Zaman Hukum Taurat, tidak ada orang yang pernah bisa melakukan mukjizat-Nya dalam menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan. Demikian pula, pekerjaan-Nya, ajaran-Nya, otoritas-Nya, dan kuasa firman-Nya melampaui siapa pun selama Zaman Hukum Taurat. Yesus hanya melakukan pekerjaan yang lebih baru, dan meskipun banyak orang mengutuk-Nya dengan menggunakan Alkitab—dan bahkan menggunakan Perjanjian Lama untuk menyalibkan-Nya—pekerjaan-Nya melampaui Perjanjian Lama; jika tidak demikian, mengapa orang-orang memakukan-Nya ke kayu salib? Bukankah karena Perjanjian Lama tidak mengatakan apa pun tentang ajaran-Nya dan kemampuan-Nya untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan? ... Bagi orang-orang, pekerjaan-Nya sepertinya tidak punya dasar, dan banyak dari pekerjaan-Nya yang tidak selaras dengan catatan dari Perjanjian Lama. Bukankah ini kekeliruan manusia? Apakah doktrin perlu diterapkan pada pekerjaan Tuhan? Dan haruskah pekerjaan Tuhan selaras dengan nubuatan para nabi? Lagipula, mana yang lebih besar: Tuhan atau Alkitab? Mengapa pekerjaan Tuhan harus selaras dengan Alkitab? Apakah Tuhan tidak punya hak untuk melampaui Alkitab? Tidak bisakah Tuhan meninggalkan Alkitab dan melakukan pekerjaan lain? Mengapa Yesus dan murid-murid-Nya tidak memelihara hari Sabat? Jika Dia harus memelihara hari Sabat dan bertindak sesuai dengan perintah-perintah Perjanjian Lama, mengapa Yesus tidak memelihara hari Sabat setelah Dia datang, tetapi malah membasuh kaki, menutup kepala, memecah roti, dan minum anggur? Bukankah semua ini tidak tercantum di dalam perintah Perjanjian Lama? Jika Yesus menghormati Perjanjian Lama, mengapa Dia meninggalkan doktrin-doktrin ini? Engkau harus mengetahui mana yang ada lebih dahulu, Tuhan atau Alkitab! Sebagai Tuhan atas hari Sabat, tidak bisakah Dia juga menjadi Tuhan atas Alkitab?" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia).

Aku benar-benar diyakinkan oleh firman Tuhan. Tuhan menciptakan dan menguasai semuanya. Dia bebas untuk bekerja sesuka hati-Nya. Sebagai manusia, kita tidak berhak menahan atau membatasi pekerjaan-Nya pada Alkitab. Meski memercayai ini, aku sepertinya terus memuja Alkitab dan tak bisa melepaskan gagasanku. Dengan kesabaran besar, mereka menemukan ayat-ayat Alkitab tentang pekerjaan Tuhan pada akhir zaman seperti nubuat-nubuat dari Tuhan Yesus: "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" (Yohanes 16:12-13). Lalu, ada surat Yohanes 12:47–48: "Dan kalau ada orang yang mendengar perkataan-Ku, dan tidak percaya, Aku tidak menghakiminya: karena Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkan dunia. Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman." Tuhan Yesus sudah jelas-jelas berkata dia mengungkapkan kebenaran untuk melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman. Ada nubuat ini di Alkitab: "Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan" (1 Petrus 4:17). Persekutuan mereka beralasan, tetapi meski aku setuju di dalam hatiku, aku hanya tidak siap untuk mengakui bahwa aku salah selama ini. Di rumah, aku bergegas membuka Alkitab-ku dan dengan hati-hati memeriksa semua yang mereka kutip. Aku menemukan bahwa pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman yang mereka gambarkan sudah dinubuatkan di Alkitab. Aku takjub dan bertanya kepada diriku sendiri, "Bagaimana jika Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan yang datang kembali?" Lalu, aku berdoa seperti ini kepada Tuhan: "Oh, Tuhan! Aku merasa persekutuan yang dibagikan saudara-saudari memberikan pencerahan. Firman Tuhan Yang Mahakuasa itu berkuasa. Tidak ada manusia yang bisa mengatakannya. Lalu, firman Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan misteri kebenaran yang tidak pernah kupahami selama bertahun-tahun membaca Alkitab. Tuhan, aku tidak bisa yakin Engkau telah kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa. Tolong beri aku bimbingan."

Keesokan harinya, mereka menunjukkan sebuah film Injil kepadaku, Menguak Misteri Tentang Alkitab, dan di dalamnya, seorang saudara berbagi persekutuan tentang ide tokoh utamanya, "Firman Tuhan tidak ada di luar Alkitab, segala yang lain adalah sesat." Aku tersentuh oleh perkataannya. Saudara itu berkata, "Dalam proses penyusunan Alkitab, beberapa firman Tuhan, yang disampaikan oleh para nabi, tidak sepenuhnya masuk ke dalam Perjanjian Lama, karena kelalaian dan konflik di antara penyunting. Itu fakta yang umum diketahui. Jadi, bagaimana kita bisa mengatakan firman dan pekerjaan Tuhan hanya ditemukan di dalam Alkitab? Apakah nubuat para nabi yang tak dimasukkan bukan firman Tuhan? Tuhan Yesus berbicara lebih banyak daripada yang dimasukkan dalam Perjanjian Baru. Sebenarnya, selama lebih dari tiga tahun Tuhan Yesus bekerja, kita tidak tahu seberapa banyak Dia berbicara atau berkhotbah, seberapa banyak lagi dari yang terkandung dalam Empat Injil. Seperti yang dikatakan dalam Injil Yohanes, 'Dan ada pula banyak hal lainnya yang Yesus lakukan, yang jika ditulis satu per satu, menurutku seluruh dunia ini pun tidak cukup untuk memuat kitab-kitab yang ditulis itu' (Yohanes 21:25). Ini membuktikan tidak semua pekerjaan dan firman Tuhan Yesus dicatat dalam Perjanjian Baru. Yang ada di dalam Alkitab adalah bagian yang sangat terbatas dari firman Tuhan, yang pastinya tidak mencakup semua yang Dia katakan. Jadi, mengatakan tidak ada pekerjaan dan firman Tuhan di luar Alkitab, serta segala yang lain adalah sesat, tak sejalan dengan fakta, dan tak berdasar."

Menonton ini, aku berpikir, "Itu benar. Tidak semua firman Tuhan Yahweh ada di dalam Perjanjian Lama. Bayangkan, Dia membimbing hidup manusia di bumi selama ribuan tahun. Mustahil firman-Nya kepada para nabi hanya yang ada di dalam Alkitab. Tuhan Yesus berkhotbah selama tiga tahun. Bagaimana mungkin Empat Injil mencatat semua firman-Nya? Aku tidak boleh terlalu cepat menilai. Aku akan berhati-hati." Maka dengan sangat bersemangat, aku terus menonton.

Saudara dalam film itu melanjutkan: "Kita semua telah membaca Alkitab dalam iman kita, tetapi belum memahami realitas Alkitab. Kini firman Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkannya. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: 'Tidak seorang pun tahu kenyataan tentang Alkitab: bahwa Alkitab tidak lebih dari catatan sejarah tentang pekerjaan Tuhan, dan bukti atas dua tahap pekerjaan Tuhan sebelumnya, dan tidak memberi engkau pemahaman tentang tujuan pekerjaan Tuhan. Setiap orang yang telah membaca Alkitab tahu bahwa Alkitab mendokumentasikan dua tahap pekerjaan Tuhan selama Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia. Perjanjian Lama membukukan sejarah Israel dan pekerjaan Yahweh sejak masa penciptaan hingga akhir Zaman Hukum Taurat. Perjanjian Baru mencatat pekerjaan Yesus di bumi, yang ada dalam Empat Injil, serta pekerjaan Paulus—bukankah itu catatan sejarah? Mengemukakan perkara-perkara zaman dahulu pada masa kini menjadikan semua itu sejarah, dan sungguhpun perkara-perkara itu sangat benar atau nyata, semuanya tetaplah sejarah—dan sejarah tidak dapat berurusan dengan masa kini, karena Tuhan tidak melihat kembali sejarah! Jadi, jika engkau hanya memahami Alkitab, dan tidak memahami apa pun tentang pekerjaan yang Tuhan ingin lakukan saat ini, dan jika engkau percaya kepada Tuhan tetapi tidak mencari pekerjaan Roh Kudus, engkau tidak mengerti apa artinya mencari Tuhan. Jika engkau membaca Alkitab untuk mempelajari sejarah Israel, untuk meneliti sejarah penciptaan Tuhan atas langit dan bumi, berarti engkau tidak percaya kepada Tuhan. Akan tetapi saat ini, karena engkau percaya kepada Tuhan, dan mengejar kehidupan, mengejar pengenalan akan Tuhan, dan tidak mengejar hukum yang tertulis dan doktrin yang mati, atau pemahaman tentang sejarah, engkau harus mencari kehendak Tuhan di masa kini, dan harus mencari petunjuk pekerjaan Roh Kudus. Seandainya engkau seorang arkeolog, engkau dapat membaca Alkitab saja—tetapi engkau bukan arkeolog, engkau adalah salah satu dari orang-orang yang percaya kepada Tuhan, dan engkau sebaiknya mencari kehendak Tuhan di masa kini'" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Dia lalu membagikan persekutuan ini: "Kita tahu manusia mencatat pekerjaan dan firman Tuhan, serta menyusun Alkitab dari situ setelah pekerjaan-Nya selesai. Itu hanyalah catatan sejarah dari pekerjaan masa lalu Tuhan, sekadar kesaksian atas pekerjaan-Nya. Itu tak mewakili Tuhan dan tak bisa menggantikan tempat Tuhan dalam menyelamatkan umat manusia. Alkitab tidak bisa dibandingkan dengan Tuhan. Tuhan benar-benar sumber kehidupan, dan firman-Nya adalah sumber air hidup yang tak terbatas, sedangkan Alkitab hanyalah sebuah buku sejarah tentang pekerjaan Tuhan. Itu mencatat sejumlah firman Tuhan. Bagaimana Alkitab bisa disejajarkan dengan Tuhan? Tuhan itu baru dan tidak pernah tua. Dia melakukan pekerjaan baru dan mengucapkan firman baru pada setiap zaman. Jika kita hanya berpegang pada firman masa lalu-Nya seraya mengutuk pekerjaan dan firman Tuhan pada zaman yang baru, kita akan menentang Tuhan. Misalnya Zaman Kasih Karunia, saat Tuhan Yesus melakukan pekerjaan baru dan mengucapkan firman baru. Para imam Yahudi serta orang Farisi dengan keras kepala berpegang teguh pada Kitab Suci lama mereka, berpikir Kitab Suci itu memuat semua pekerjaan dan firman Tuhan, jadi mereka menentang dan mengutuk Tuhan Yesus. Mereka berkolusi untuk menyalibkan Dia, melakukan dosa keji. Kini Tuhan Yang Mahakuasa, Kristus pada akhir zaman mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman, dan Alkitab tidak memiliki catatan. Karena itu tak ada di dalamnya, mustahil Alkitab bisa menggantikan pekerjaan dan firman Tuhan pada akhir zaman. Jika orang hanya menjunjung Alkitab tanpa menerima pekerjaan dan firman Tuhan saat ini, mereka tidak akan mendapatkan penyelamatan pada akhir zaman. Mereka akan disingkirkan melalui pekerjaan dan firman-Nya pada zaman baru."

Aku mempertimbangkannya dengan sangat hati-hati. Alkitab hanyalah kesaksian dari pekerjaan Tuhan. Catatannya tentang firman Tuhan kurang. Aku selalu mendengarkan para pendeta dan penatua, berpikir semua firman Tuhan ada di dalam Alkitab dan tidak di tempat lain. Namun, gagasan itu konyol dan tidak masuk akal. Pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia terus berlanjut. Jika pekerjaan dan firman Tuhan dibatasi pada Perjanjian Lama, dan Dia tidak pernah melakukan penebusan pada Zaman Kasih Karunia, semua orang akan hidup di bawah hukum Taurat, dikutuk, dan dihukum mati karena melanggar hukum. Maka umat manusia tidak akan bertahan sampai hari ini. Tanpa Tuhan datang kembali pada akhir zaman untuk menghakimi dan mentahirkan manusia, kita akan terus hidup dalam dosa, selamanya. Tuhan itu kudus, jadi bagaimana mungkin kita, yang diselimuti kotoran, melihat wajah Tuhan? Setelah selesai menonton film Injil ini, aku memikirkan kembali alurnya. Sudut pandang lamaku hancur oleh firman Tuhan Yang Mahakuasa. Aku memutuskan untuk mempelajari pekerjaan Tuhan pada akhir zaman.

Kemudian, mereka juga mengirimiku salinan Gulungan Kitab Dibuka oleh Anak Doma. Firman Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar menyingkap pikiran dan gagasanku, motifku untuk diberkati, dan watakku yang rusak seperti kecongkakan, kecurangan, kejahatan dan memandang rendah kebenaran. Membaca lebih jauh, aku makin yakin bahwa kata-kata ini berasal dari Roh Kudus. Hanya Tuhan yang melihat ke dalam hati manusia, dan bisa mengungkap motif keliru dan kerusakan batin kita. Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan banyak kebenaran seperti tujuan-Nya dalam mengelola umat manusia, kisah sebenarnya dari Alkitab, dan pekerjaan penyelamatan-Nya, apa itu iman dan ketundukan sejati kepada Tuhan, siapa yang bisa memasuki kerajaan-Nya, dan banyak lagi kebenaran yang belum pernah kudengar selama bertahun-tahun beragama. Itu benar-benar membuka mataku. Aku bisa melihat bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa menggenapi apa yang Tuhan Yesus katakan: "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran" (Yohanes 16:12-13). Lalu, dalam Wahyu ini: "Dan tidak ada manusia di surga atau di bumi, maupun di bawah bumi, yang bisa membuka kitab itu, atau melihat ke dalamnya." "Lihatlah, Singa dari suku Yehuda, Tunas Daud, telah menang, sehingga ia dapat membuka kitab itu dan melepaskan ketujuh materainya" (Wahyu 5:3, 5). Kini Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkap kebenaran kepada umat manusia tentang apa yang harus ditahirkan dan diselamatkan. Aku melihat dengan jelas inilah yang tertulis di gulungan kitab akhir zaman, dan bahwa ini adalah pekerjaan penghakiman Tuhan yang dimulai dengan rumah-Nya.

Setelah beberapa bulan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, kini aku memahami lebih banyak daripada selama lebih dari 10 tahun beriman dalam agama. Aku benar-benar melihat bahwa firman Tuhan adalah sumber air hidup, pasokan tanpa akhir yang menopang kita. Aku menjadi yakin bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Aku merasa bersemangat, tetapi juga sangat menyesal. Aku teringat bagaimana aku mendengarkan pendeta dan menyembah Alkitab, membatasi firman Tuhan hanya sampai Alkitab berdasarkan imajinasiku. Aku sangat keras kepala. Namun, Tuhan tidak mengusirku. Dia mengetuk pintuku berkali-kali melalui saudara-saudari, juga membimbingku untuk mendengar suara-Nya agar tak melewatkan kedatangan Tuhan kembali. Aku bersyukur atas penyelamatan Tuhan Yang Mahakuasa.

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait