Aku Telah Menyambut Kedatangan Tuhan Kembali!

11 Maret 2022

Oleh Saudara Li Deming, Tiongkok

Keluargaku telah menjadi Katolik selama empat generasi, dan pada akhir tahun 70-an, keluargaku mendirikan tempat ibadah. Pada waktu itu, ayah dan pamanku menjabat sebagai pemimpin gereja. Pada malam setiap hari suci penting, keluargaku selalu bersepeda bersamaku ke suatu tempat berjarak sekitar 32 km untuk merayakan hari suci. Aku ingat pater biasa sering memberi tahu kami dalam Misa bahwa akhir zaman sudah dekat, dan kami harus selalu waspada, menjaga jiwa kami tetap tahir dan tidak melakukan dosa besar, karena Tuhan bisa datang di atas awan dan mengangkat kita ke surga setiap saat. Pada waktu itu, semua umat paroki, tua dan muda, sangat semangat, berdoa rosario, menghadiri Misa, dan melakukan perbuatan baik, hanya menantikan kedatangan Tuhan kembali.

Ayah dan pamanku meninggal pada awal tahun 90-an dan aku mengambil alih posisi pemimpin. Aku membimbing umat paroki dalam membaca Alkitab, beribadah, dan aku menyampaikan khotbah. Kemudian, pada musim semi 1999, pater kami memberiku selebaran penginjilan dari Hong Kong dan menyuruhku memobilisasi semua orang untuk menyampaikan kabar baik bahwa kedatangan Tuhan kembali sudah dekat. Aku bergegas mengatur pertemuan umum untuk semua orang, dan menyuruh mereka untuk berdoa dan membaca Alkitab tiga kali sehari. Aku juga memberi tahu mereka tentang tanda-tanda kedatangan Tuhan yang dijelaskan dalam Alkitab. Aku berkata, "Saudaraku yang setia, Tuhan akan segera datang kembali. Dia sudah hampir datang, dan akan segera berada di hadapan kita. Tuhan Yesus berfirman: 'Dan saat itulah akan tampak tanda Anak Manusia di langit: dan kemudian semua suku bangsa di bumi akan meratap, lalu mereka akan melihat Anak Manusia datang di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan yang besar' (Matius 24:30). Kita dapat memahami bahwa ketika Tuhan datang, sebuah tanda besar akan muncul di langit. Kita semua akan melihat dengan mata kepala sendiri Tuhan turun di atas awan, dengan kemuliaan dan kemegahan yang besar, untuk membawa kita ke surga. Hanya tinggal beberapa bulan lagi menjelang tahun 2.000. Kita harus segera memberitakan Injil kepada teman, kerabat, dan kenalan yang belum percaya kepada Tuhan. Menyelamatkan lebih banyak jiwa akan menjadi penghargaan besar bagi kita di mata Tuhan." Mendengar ini menggerakkan semua orang, dan mereka semua mulai mendiskusikannya dengan penuh semangat. Beberapa orang berkata, "Ya, tahun 2.000 hanya tinggal beberapa bulan. Tuhan akan datang kembali! Kita harus membaca Alkitab lebih banyak dan berhenti mengingini hal-hal duniawi." Dan beberapa orang berkata, "Aku harus segera memberitakan Injil kepada teman dan keluarga agar jiwa mereka dapat diselamatkan dan masuk surga."

Tak lama kemudian, November tiba, dan aku mulai memperhatikan istriku tampak sedikit berbeda dari biasanya. Dia pergi ke rumah Saudari Tian di desa kami untuk membaca Alkitab setiap malam setelah makan malam, dan dia tidak ikut doa malam bersamaku selama beberapa hari. Aku agak bingung, bertanya-tanya apakah dia sudah pindah ke denominasi lain. Suatu sore, istriku pulang dan menanyakan sesuatu kepadaku. Dia berkata, "Kita sudah lama menjadi orang percaya. Apakah kau berharap Tuhan datang kembali?" Tanpa ragu-ragu, aku berkata, "Untuk apa bertanya? Tentu saja!" Kemudian dia berkata kepadaku dengan sangat serius, "Aku punya kabar baik untukmu. Tuhan telah berinkarnasi sekali lagi dan datang kembali, dan Dia telah membuka gulungan kitab yang disebutkan dalam kitab Wahyu." Aku sangat terkejut. Aku meninggikan suaraku dan berkata padanya, "Kau bicara apa? Tuhan pasti akan datang di atas awan ketika Dia datang kembali. Tidak mungkin Dia datang kembali dalam daging!" Kemudian istriku berkata, "Kau bahkan belum menyelidikinya. Bagaimana kau bisa dengan membabi buta meyakini bahwa Dia tidak akan datang kembali dalam daging? Selama bertahun-tahun beriman, bukankah kita berharap untuk menyambut kedatangan Tuhan kembali? Dengan berasumsi berdasarkan gagasanmu ini, kau sangatlah mungkin akan kehilangan kesempatan untuk diangkat. Kurasa kau harus tenang dan benar-benar menyelidiki hal ini." Namun, tak sedikit pun yang dia katakan benar-benar membuatku mengerti. Aku khawatir dia telah disesatkan, jadi kuberitahukan kepadanya nubuat tentang kedatangan kedua, berkata, "Setelah Tuhan Yesus disalibkan dan kemudian bangkit, Dia naik ke surga dalam wujud roh. Ketika Dia datang kembali, Dia akan datang kembali dalam wujud roh, datang di atas awan dalam segala kemuliaan. Bagaimana mungkin Dia datang kembali dalam daging? Alkitab berkata, 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya' (Wahyu 1:7). 'Tak lama setelah penganiayaan di hari-hari itu, matahari akan menjadi gelap, dan bulan tak akan bersinar lagi, dan bintang-bintang akan jatuh dari langit dan kuasa-kuasa langit akan terguncang: Dan saat itulah akan tampak tanda Anak Manusia di langit: dan kemudian semua suku bangsa di bumi akan meratap, lalu mereka akan melihat Anak Manusia datang di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan yang besar' (Matius 24:29-30). Dari ayat-ayat ini kita memahami bahwa ketika Dia datang kembali, matahari akan menjadi gelap dan bulan akan kehilangan sinarnya. Bintang-bintang akan jatuh dari langit dan Tuhan akan turun di atas awan. Namun, tanda-tanda ini sama sekali belum muncul. Bagaimana kau bisa mengatakan Dia sudah datang?" Dia mendengarkanku, lalu menjawab dengan sangat tenang, "Nubuat Tuhan semuanya adalah misteri yang tersembunyi. Jika menjelaskannya secara harfiah, berdasarkan gagasan dan imajinasi kita, kita cenderung salah menafsirkan perkataan-Nya. Lihat saja orang Farisi. Mereka memahami Alkitab secara harfiah dan menurut gagasan mereka sendiri, berpikir bahwa Mesias akan lahir di istana dan akan mengambil alih kekuasaan, tetapi Tuhan Yesus tidak lahir di istana. Dia lahir di palungan sebagai anak tukang kayu, dan Dia bukan penguasa apa pun. Orang Farisi melihat kelahiran dan pekerjaan Yesus sama sekali tidak sesuai dengan gagasan mereka, jadi mereka sama sekali tidak mau menerima bahwa Dia adalah Mesias yang datang, serta menentang dan mengutuk Dia. Kita tidak boleh melakukan kesalahan yang sama seperti orang Farisi!" Aku merasa kesal ketika dia mengatakan hal itu, berpikir, aku adalah pemimpin gereja dan lebih terpelajar daripada dia, tetapi dia tidak mau mendengarkanku, bahkan mengatakan bahwa aku keliru menafsirkan nubuat Tuhan. Wajahku memerah dan aku berkata kepadanya dengan marah, "Sudah kuberitahu berulang kali, tetapi kau tak mau mendengarkan. Kau benar-benar sudah tertipu! Kau harus berhenti menghadiri pertemuan-pertemuan itu." Namun di luar dugaan, dia berkata dengan tegas, "Yang telah kuselidiki sudah jelas, dan aku percaya kepada Tuhan yang datang kembali. Jika kau tidak percaya, itu urusanmu, tetapi jangan menghalangiku." Aku benar-benar marah ketika dia mengatakan itu. Dalam upaya untuk menyelamatkannya, aku mencari beberapa pemimpin lain untuk membujuknya. Salah satu pemimpin berkata kepadanya dengan sangat percaya diri, "Kami berdua berasal dari garis keturunan umat Katolik, dan kami tahu itulah satu-satunya agama yang benar. Kekristenan berasal dari perpecahan dalam Gereja Katolik. Ketika Tuhan datang kembali, semua denominasi lain akan kembali ke Katolik. Itu disebut Kesatuan Umat Kristen. Kau tahu tentang ini, bukan?" Aku terkejut mendengar istriku berkata, "Apakah ada dasar bagi semua denominasi untuk kembali ke Gereja Katolik ketika Tuhan datang kembali? Apakah Tuhan Yesus pernah berkata demikian? Apakah gereja-gereja Kristen dan Ortodoks Timur bersedia untuk bersatu kembali dengan Gereja Katolik? Alkitab sudah lama menubuatkan, 'Dan akan terjadi pada akhir zaman: gunung tempat Tuhan akan ditegakkan di puncak gunung-gunung, dan akan ditinggikan di atas bukit-bukit, dan semua bangsa akan datang berbondong-bondong ke sana' (Yesaya 2:2). 'Gunung' di sini mengacu pada berbagai denominasi. Ketika Tuhan datang kembali dan melakukan pekerjaan penyatuan kembali, bukan Kristen yang kembali ke Katolik atau sebaliknya, tetapi orang-orang percaya sejati dari semua denominasi datang ke hadapan takhta Tuhan. Dengan semua kepercayaan menjadi satu seperti ini, kebenaran Tuhan akan menjadi nyata dan semua orang akan benar-benar diyakinkan." Ketika mendengarnya mengatakan ini, semuanya terasa sangat baru dan mencerahkan bagiku, dan untuk sesaat, aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Aku melihat kedua pemimpin itu juga terdiam, dan salah satu dari mereka hanya berkata dengan tegas, "Kau hanya seorang umat paroki—kaupikir kau lebih tahu daripada seorang pater? Apa pun yang terjadi, ketika saatnya tiba, semua akan kembali ke Katolik. Mereka yang berpaling dari Katolik telah mengkhianati Tuhan, dan jiwa mereka tidak akan masuk surga. Kalian telah disesatkan. Kusarankan agar kau segera pergi ke pengakuan dosa. Belum terlambat untuk berbalik." Dia menjawab dengan sangat tegas, "Aku tidak disesatkan. Aku telah mendengar perkataan Roh Kudus kepada gereja-gereja dan mengikuti jejak langkah Anak Domba. Aku telah menerima pekerjaan baru Tuhan. Aku akan tetap berada di jalan ini, dan tak seorang pun yang bisa menghentikanku." Aku meminta kedua pemimpin itu memberinya beberapa saran, tetapi tak pernah kubayangkan bahwa mereka bukan hanya tak mampu meyakinkannya, tetapi mereka juga tak mampu membantahnya. Setelah itu, iman istriku makin kuat. Dia berkata pada awalnya dia merasa sedikit terkekang olehku dan sedikit khawatir, tetapi ketika para pemimpin itu berusaha menghalanginya, dia melihat dengan jelas bahwa mereka tidak memahami kebenaran dan sangat congkak, dan tidak mau dengan rendah hati mencari. Jadi, dia merasa terbebas dari kekangan dan makin bertekad untuk mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa. Dia terus menghadiri pertemuan setiap hari.

Sesuatu yang membuatku bingung adalah, dia tidak terpelajar, dan tidak menguasai Alkitab dengan baik, jadi bagaimana kedua pemimpin itu bisa begitu tercengang dengan argumennya? Khotbah macam apa yang dia dengarkan yang begitu luar biasa? Aku merenungkan dengan saksama apa yang dia katakan, dan merasa ada sesuatu di dalamnya. Apakah yang dia percayai benar-benar berasal dari Roh Kudus? Kupikir itu tidak mungkin. Jika dari Roh Kudus, maka pater kami seharusnya tahu, jadi mengapa mereka tidak pernah menyinggung hal itu? Aku menemui kakak iparku untuk membicarakan tentang hal ini. Dia juga seorang pemimpin gereja. Namun, bahkan sebelum bisa menyelesaikan apa yang ingin kukatakan, dia memotongku dengan marah, berkata, "Tuhan tidak mungkin datang kembali dalam daging! Ada sebuah gereja bernama Kilat dari Timur. Mereka mengatakan Tuhan telah datang kembali dalam daging dan Dia disebut Tuhan Yang Mahakuasa. Ajaran mereka sangat tinggi dan mereka telah mencuri banyak orang percaya kami yang bersemangat. Di gereja kami saja puluhan orang telah disesatkan, dan bahkan satu pater. Mereka tidak mau berbalik apa pun yang kami lakukan." Dan dia secara khusus menyuruhku untuk tidak mendengarkan khotbah mereka, apa pun yang terjadi. Saat itulah aku sadar, istriku telah mendengarkan khotbah Kilat dari Timur. Dari rumah kakak iparku, aku langsung ke rumah pemimpin lainnya dan menyuruhnya untuk memberitahu umat paroki lainnya untuk menjauh dari Kilat dari Timur. Dalam perjalanan pulang, aku mulai merenungkan apa yang dikatakan kakak iparku. Aku merasa agak penasaran dan ada rasa tidak puas mengenai hal itu. Aku bertanya-tanya apa yang sebenarnya dikatakan Kilat dari Timur. Mengapa begitu banyak orang percaya yang mengikuti mereka? Sebagus apa pun khotbah mereka, dapatkah mereka benar-benar melampaui kebenaran Katolik kami? Jika ada kesempatan, aku ingin melihat apa yang sebenarnya mereka khotbahkan.

Aku mulai membaca Alkitab lebih banyak agar lebih siap menyanggah siapa pun dari Kilat dari Timur. Aku mencari-cari nubuat yang berkaitan dengan kedatangan Tuhan kembali, dan aku melihat ayat ini: "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku" (Yohanes 10:27). Saat membaca ayat ini, aku merenungkan tentang berapa banyak orang percaya yang bersemangat menerima Kilat dari Timur setelah mendengar apa yang mereka khotbahkan, dan tidak mau berbalik. Itu sangat jitu! Selain itu, mereka semua sudah lama menjadi Katolik dan memiliki wawasan dan landasan iman yang kuat. Mereka pasti sudah menyelidiki sebelum mengikuti Kilat dari Timur. Terpikir olehku bahwa mungkin buku yang mereka baca memang mengandung kebenaran, bahwa itu adalah suara Tuhan. Dan jika aku tidak menyelidikinya, bagaimana aku bisa tahu apakah itu benar-benar berasal dari Tuhan atau bukan? Kemudian, aku memutuskan untuk mendengarnya, dan jika ada kebenaran di dalamnya dan itu sesuai dengan Alkitab, aku akan terus menyelidikinya. Jika itu bertentangan dengan iman Katolik, aku masih bisa menolaknya.

Pada suatu pagi tepat setelah sarapan ketika aku tidak melihat istriku di mana pun. Aku tahu dia sedang berada di rumah Saudari Tian lagi. Dalam hati, kurasa khotbahnya pasti sangat menarik jika dia pergi ke pertemuan setiap hari! Aku ingin mengetahui apa yang sebenarnya mereka katakan. Sesampainya di rumah Saudari Tian, aku tak hanya melihat beberapa umat paroki lainnya, tetapi juga Saudara Wang, yang berusia 50-an. Dia mengundangku untuk bergabung dalam pertemuan itu. Aku duduk untuk mendengarkan dan berdoa dalam hati kepada Tuhan, memohon Dia untuk menjaga hatiku, memberiku kearifan sehingga aku tidak akan disesatkan. Saudara Wang bersekutu, "Alkitab terdiri dari tiga bagian: Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, dan kitab Wahyu. Setiap bagian mencatat pekerjaan Tuhan dari zaman yang berbeda. Perjanjian Lama mencatat pekerjaan-Nya pada Zaman Hukum Taurat, ketika Tuhan mengeluarkan 10 Hukum melalui Musa ditambah hukum dan ketetapan-Nya agar orang memahami apa arti dosa dan bagaimana hidup di bumi. Perjanjian Baru mencatat pekerjaan-Nya pada Zaman Kasih Karunia, ketika Tuhan Yesus disalibkan sebagai korban penghapus dosa, menebus manusia dari penghukuman di bawah hukum Taurat. Kitab Wahyu menubuatkan pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, pekerjaan pada Zaman Kerajaan, ketika Tuhan menjadi daging dan datang secara diam-diam, mengungkapkan kebenaran untuk menghakimi dan mentahirkan umat manusia, untuk membebaskan kita sepenuhnya dari ikatan dosa. Ini adalah keselamatan besar bagi semua pencari kebenaran." Dia juga berkata, "Faktanya, Tuhan telah sejak lama menubuatkan Dia akan datang berinkarnasi pada akhir zaman. Ada banyak nubuat tentang hal ini di dalam Alkitab. Contohnya, Tuhan berfirman: 'Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri' (Wahyu 16:15). 'Karena itu hendaklah engkau juga bersiap sedia, karena Anak Manusia datang di waktu yang tidak engkau duga' (Lukas 12:40). Di sini, 'yang tidak engkau duga', dan 'bagaikan pencuri', adalah tentang 'Anak Manusia' yang datang secara diam-diam ketika orang-orang tidak menduganya. Setiap penyebutan 'Anak Manusia' mengacu pada inkarnasi Tuhan. Sama seperti Tuhan Yesus—Dia lahir dari manusia, lahir dari keluarga orang biasa. Dia tampak seperti orang biasa, tetapi esensi-Nya adalah ilahi. Dia adalah inkarnasi Tuhan itu sendiri." Mendengar Saudara Wang terus bersaksi bahwa Tuhan telah datang kembali dalam daging agak menjengkelkan bagiku, dan aku tidak mau mendengarnya lagi. Jadi aku bangun dari sofa dan berkata dengan tatapan serius, "Aku tak bisa menerima apa yang kaukatakan tentang Tuhan yang datang kembali dalam daging. Alkitab dengan jelas menubuatkan, 'Engkau semua, orang-orang Galilea, mengapa engkau berdiri memandang ke langit? Yesus ini, yang terangkat dari antara kalian ke surga, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti engkau melihat Dia naik ke surga' (Kisah Para Rasul 1:11). Tuhan naik ke surga dalam wujud roh, jadi ketika Dia datang kembali, itu harus dalam wujud roh, turun dalam segala kemuliaan. Tuhan sudah mati bagi kita di kayu salib, menanggung penderitaan yang tak terbayangkan. Dia takkan datang kembali dalam daging." Sebagai tanggapan, Saudara Wang berkata kepadaku dengan tenang, "Mari kita duduk dan bersekutu lebih banyak tentang hal ini. Kebenaran dalam firman Tuhan dapat menyelesaikan semua keraguan kita." Kupikir persekutuan Saudara Wang luar biasa, dan aku tidak mampu mengalahkan dia dengan pengetahuanku tentang Alkitab. Jika aku tidak mampu mengevaluasi segala sesuatu dengan jelas dan disesatkan, aku bisa kehilangan kesempatan untuk diselamatkan dan memasuki kerajaan. Kupikir aku tidak bisa mendengarkan lagi, tetapi aku harus pulang dan benar-benar mempelajari Alkitab terlebih dahulu. Jadi, aku mencari-cari alasan dan pergi.

Aku tidak mendengarkan semua yang dia katakan, tetapi sesampainya ke rumah, setiap kali kurenungkan gagasan tentang Tuhan yang datang kembali dalam daging, hatiku terus bergejolak. Mungkin istriku bisa disesatkan, tetapi menyesatkan semua orang percaya lainnya yang setia sepertinya tidak mungkin! Selain itu, jika Tuhan benar-benar telah datang kembali dan aku tidak menyelidikinya, aku bisa kehilangan kesempatan untuk menyambut Tuhan. Namun, jika Kilat dari Timur bukan jalan yang benar dan aku berada di jalan yang salah, itu akan menjadi pengkhianatan terhadap Tuhan dan jiwaku tidak dapat diselamatkan. Selama beberapa waktu, nafsu makanku berkurang dan tidak bisa tidur nyenyak. Aku benar-benar merasa sengsara. Jadi, aku berlutut di depan patung Hati Kudus Yesus dan berdoa, "Tuhan Yesus, aku tidak tahu apakah Kilat dari Timur benar-benar adalah Engkau yang datang kembali atau bukan. Kumohon beri aku hikmat dan bimbing aku. Jangan biarkan aku tersesat dan mengambil jalan yang salah."

Setelah itu, aku mulai membaca berbagai macam ayat tentang kedatangan kembali Tuhan, dan dengan tuntunan Roh Kudus, aku menemukan beberapa nubuat tentang kedatangan Tuhan secara diam-diam, dan menemukan sebuah misteri. Aku menyadari bahwa banyak ayat yang menyebutkan bahwa mereka yang menyambut kedatangan Tuhan secara diam-diam itu akan menghadiri perjamuan, dan akan berbahagia. Contohnya, Tuhan berfirman: "Dan pada tengah malam terdengar teriakan: 'Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya.' Kemudian semua gadis itu bangun, dan mempersiapkan pelita mereka. ... mempelai laki-laki datang; dan gadis-gadis yang sudah siap, masuk bersamanya ke perjamuan kawin: dan pintu pun ditutup" (Matius 25:6-7, 10). "Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri. Diberkatilah dia yang berjaga-jaga dan menjaga pakaiannya, supaya dia tidak berjalan dengan telanjang, dan dan jangan sampai kemaluannya terlihat" (Wahyu 16:15). "Dan engkau sendiri jadilah seperti orang yang menunggu tuannya, menunggunya kembali dari perjamuan kawin; agar saat dia pulang dari sana dan mengetuk, mereka dengan segera dapat membukakan pintu baginya. Berbahagialah hamba-hamba, yang pada waktu tuannya datang didapati sedang berjaga-jaga oleh tuannya. Aku berkata kepadamu, tuan itu akan mengikat pinggangnya sendiri, lalu menyuruh mereka duduk untuk makan, dan akan melayani mereka. Dan jika dia datang pada tengah malam atau dinihari, dan mendapati mereka sedang berjaga-jaga, berbahagialah hamba-hamba itu" (Lukas 12:36-38). "Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu bagi-Ku, Aku akan datang masuk mendapatinya, dan makan bersamanya, dan dia bersama-Ku" (Wahyu 3:20). Aku merenungkan dan mendoakan ayat-ayat ini berulang-ulang. Aku melihat kata-kata, "pada tengah malam terdengar teriakan", "bagaikan pencuri", "datang pada tengah malam", dan "atau dinihari", semuanya tentang Tuhan datang ketika orang tidak menduganya. Yang mereka katakan tentang Tuhan datang secara diam-diam untuk menyelamatkan umat manusia benar-benar akurat. Itu sesuai dengan nubuat Alkitab! Jika aku dapat menyambut kedatangan diam-diam Tuhan, bukankah aku akan menjadi salah seorang yang berbahagia? Aku bersyukur atas pencerahan Roh Kudus yang memungkinkanku memahami misteri ini. Aku terus menyelidiki Alkitab, dan menemukan ayat ini, dikatakan oleh Tuhan Yesus: "Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Namun pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini" (Lukas 17:24-25). Sebelumnya, aku selalu percaya Tuhan akan datang kembali dalam wujud roh, tetapi Tuhan dengan jelas berkata, "pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini." Dalam wujud roh, bagaimana mungkin Dia menderita, atau ditolak oleh manusia? Hanya inkarnasi Tuhan yang bisa menderita. Mungkinkah Kilat dari Timur benar bahwa Tuhan telah menjadi daging dan datang kembali sebagai Anak manusia? Namun kemudian, aku teringat Wahyu 1:7 yang berbunyi, "Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua suku bangsa di muka bumi akan meratap karena Dia." Menurut ayat ini, Tuhan akan datang kembali di atas awan dalam kemuliaan, dan semua orang akan melihat-Nya saat Dia mengangkat kita. Jika Tuhan datang dalam daging secara diam-diam, bagaimana ayat Alkitab itu bisa dijelaskan? Bukankah nubuat tentang datang secara diam-diam dan datang di atas awan bertentangan? Aku merasa bingung.

Tahun Baru di tahun 2.000 berlalu dalam sekejap mata, tetapi harapanku yang telah lama kurindukan akan Tuhan yang turun dari langit tidak terpenuhi. Aku tahu tanda-tanda kedatangan Tuhan kembali pada dasarnya telah digenapi. Waktu itu aku mulai mempertanyakan gagasan tentang Tuhan turun dari langit sebelum milenium baru. Dalam hatiku, aku makin condong pada kedatangan Tuhan secara diam-diam. Aku terus menyelidiki nubuat tentang hal itu. Aku juga berdoa kepada Tuhan Yesus, "Tuhan, milenium telah tiba, tetapi aku belum melihat-Mu datang di atas awan. Aku merasa kecewa dan menderita. Ya Tuhan, sekarang hanya Kilat dari Timur yang bersaksi bahwa Engkau telah datang kembali dalam daging. Sudahkah Engkau benar-benar datang kembali? Kumohon pencerahannya agar dapat mengenali pekerjaan-Mu." Aku benar-benar ingin mendengar persekutuan Saudara Wang lebih lanjut karena kupikir jika Kilat dari Timur benar-benar adalah kedatangan Tuhan kembali, bukankah aku akan disingkirkan oleh pekerjaan Tuhan jika tidak menerimanya? Makin kupikirkan, makin aku merasa cemas. Ada satu hari pada bulan Januari aku benar-benar tidak bisa duduk diam. Aku memberi tahu istriku bahwa aku ingin mendengar apa yang dikatakan Saudara Wang. Setelah bertemu dengannya, aku berkata, "Belakangan ini, aku membaca begitu banyak ayat Alkitab di rumah dan merasa apa yang kaukatakan sesuai dengan nubuat. Sekarang aku dapat menerima gagasan bahwa Tuhan datang secara diam-diam sebagai Anak Manusia, tetapi ada juga nubuat ini: 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua suku bangsa di muka bumi akan meratap karena Dia' (Wahyu 1:7). Ayat ini berbunyi Tuhan akan datang di atas awan dalam kemuliaan besar. Bukankah itu bertentangan dengan kedatangan Tuhan secara diam-diam? Tuhan itu setia, dan firman-Nya pasti akan digenapi. Pasti ada misteri tertentu di dalamnya—apa maksud ayat ini?"

Dia membacakanku beberapa bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Semua orang di alam semesta yang mengenal keselamatan dari Yesus Sang Juruselamat sangat mendambakan agar Yesus Kristus tiba-tiba datang untuk menggenapi hal yang dikatakan-Nya semasa berada di bumi: 'Aku akan datang dengan cara yang sama seperti Aku pergi.' Manusia percaya bahwa setelah penyaliban dan kebangkitan, Yesus kembali ke surga di atas awan putih, untuk mengambil tempat-Nya di sebelah kanan Yang Mahatinggi. Dengan cara serupa, Yesus akan turun sekali lagi di atas awan putih (awan ini mengacu pada awan yang dinaiki Yesus sewaktu Dia kembali ke surga), ke antara orang-orang yang sangat mendambakan-Nya selama ribuan tahun, dan Dia akan mengambil rupa dan mengenakan pakaian orang Yahudi. Setelah menampakkan diri kepada manusia, Dia akan memberikan makanan kepada mereka, dan membuat air hidup menyembur bagi mereka, dan akan hidup di antara manusia, penuh kasih karunia dan penuh kasih, hidup dan nyata. Orang memercayai semua gagasan ini. Namun, Yesus Sang Juruselamat tidak melakukan hal ini; Dia melakukan hal yang bertentangan dengan pemahaman manusia. Dia tidak datang ke antara orang-orang yang mendambakan kedatangan-Nya kembali, dan Dia tidak menampakkan diri kepada semua orang sembari menaiki awan putih. Dia sudah datang, tetapi manusia tidak tahu, dan tetap tidak mengetahuinya. Manusia sekadar menantikan-Nya tanpa tujuan, tanpa menyadari bahwa Dia telah turun di atas 'awan putih' (awan itu adalah Roh-Nya, perkataan-Nya, seluruh watak-Nya dan siapa Dia seluruhnya), dan kini Dia berada di antara sekelompok pemenang yang akan dibentuk-Nya selama akhir zaman" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Juruselamat Telah Datang Kembali di atas 'Awan Putih'"). "Banyak orang mungkin tidak peduli dengan apa yang Aku katakan, tetapi Aku tetap ingin memberi tahu setiap orang yang disebut orang kudus yang mengikuti Yesus bahwa, ketika engkau melihat Yesus turun dari surga di atas awan putih dengan matamu sendiri, itu akan menjadi penampakan terbuka dari Sang Matahari Kebenaran. Barangkali itu akan menjadi saat yang sangat menyenangkan bagimu, tetapi ketahuilah bahwa saat engkau menyaksikan Yesus turun dari surga, saat itu jugalah engkau turun ke neraka untuk dihukum. Itu akan menjadi saat berakhirnya rencana pengelolaan Tuhan dan menjadi saat ketika Tuhan memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Karena penghakiman Tuhan sudah akan berakhir sebelum manusia melihat tanda-tanda, pada saat hanya ada pengungkapan kebenaran. Mereka yang menerima kebenaran dan tidak mencari tanda-tanda, sehingga mereka disucikan, akan kembali ke hadapan takhta Tuhan dan masuk ke dalam pelukan Sang Pencipta. Hanya mereka yang bersikeras percaya bahwa 'Yesus yang tidak datang kembali di atas awan putih adalah Kristus palsu' akan menerima hukuman abadi, karena mereka hanya percaya kepada Yesus yang menunjukkan tanda-tanda, tetapi tidak mengakui Yesus yang menyatakan penghakiman yang berat dan menunjukkan jalan sejati dan kehidupan. Jadi, hanya dengan cara itulah Yesus membereskan mereka pada saat Dia secara terbuka datang kembali di atas awan putih. Mereka terlalu keras kepala, terlalu percaya diri, terlalu congkak. Bagaimana mungkin orang-orang yang tidak berakhlak itu bisa diberi upah oleh Yesus? Kedatangan Yesus kembali adalah keselamatan besar bagi orang-orang yang mampu menerima kebenaran, tetapi bagi mereka yang tidak dapat menerima kebenaran, itu adalah tanda penghukuman. Engkau sekalian harus memilih jalanmu sendiri dan jangan menghujat Roh Kudus dan menolak kebenaran. Jangan menjadi orang yang bebal dan congkak, tetapi jadilah orang yang menaati tuntunan Roh Kudus, yang merindukan dan mencari kebenaran; hanya dengan cara inilah engkau sekalian akan mendapatkan manfaat" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Pada Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus, Tuhan Sudah Menciptakan Langit dan Bumi yang Baru"). Setelah membaca firman Tuhan, dia bersekutu, "Ada dua tahap kedatangan Tuhan kembali pada akhir zaman. Pertama Dia berinkarnasi sebagai Anak manusia dan datang secara diam-diam. Inilah Roh Tuhan yang menjadi daging, mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman dan pentahiran, dan akhirnya membentuk sekelompok pemenang. Berarti pekerjaan inkarnasi dan kedatangan diam-diam Tuhan akan berakhir. Dia akan menimpakan malapetaka besar, memberi upah orang baik dan menghukum orang jahat. Setelah malapetaka besar berakhir, Tuhan akan datang di atas awan, menampakkan diri kepada semua orang dari segala bangsa. Ini menggenapi nubuat Tuhan: 'Dan saat itulah akan tampak tanda Anak Manusia di langit: dan kemudian semua suku bangsa di bumi akan meratap, lalu mereka akan melihat Anak Manusia datang di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan yang besar' (Matius 24:30). Dalam pikiran manusia, kedatangan Tuhan di atas awan akan menjadi saat yang sangat menggembirakan bagi semua orang, jadi mengapa Dia mengatakan mereka akan meratap? Itu karena mereka akan melihat bahwa Tuhan Yang Mahakuasa, yang mereka tentang, sebenarnya adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Namun pada waktu itu, pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia akan berakhir. Karena mereka tidak mau menerima apa pun selain Yesus yang datang di atas awan, mereka kehilangan kesempatan untuk diselamatkan Tuhan. Itu sebabnya mereka akan meratap dan menggertakkan gigi, dan dihukum. Kita dapat memahami bahwa Tuhan yang berinkarnasi datang kembali secara diam-diam untuk bekerja bukan hanya untuk keselamatan manusia, tetapi juga untuk menyingkapkan dan menyingkirkan orang. Semua orang yang mendengar suara Tuhan dan menerima Dia selama masa ketika Dia bekerja dalam daging dan mengungkapkan kebenaran, datang ke hadapan takhta Tuhan dan mengalami penghakiman di hadapan takhta Kristus. Mereka yang dapat menyingkirkan kerusakan dan ditahirkan melalui penghakiman Tuhan akan menerima perlindungan Tuhan dalam melewati bencana dan bertahan hidup. Namun, orang-orang jahat yang tidak mencintai kebenaran dan menentang Tuhan akan disingkirkan melalui pekerjaan inkarnasi Tuhan dan akhirnya dihukum dalam malapetaka besar. Artinya, pekerjaan Tuhan secara diam-diam memisahkan kambing dari domba, gandum dari lalang, orang percaya sejati dari yang palsu, orang benar dari orang jahat—semua ini tersingkap. Semua akan digolongkan menurut jenisnya. Inilah hikmat dari pekerjaan Tuhan." Setelah mendengar persekutuan darinya ini tiba-tiba aku benar-benar memahami. Aku memahami inilah bagaimana nubuat Alkitab tentang kedatangan Tuhan kembali akan digenapi, dan aku bisa melihat otoritas Tuhan dalam firman Tuhan Yang Mahakuasa. Perasaan tentang watak benar Tuhan yang tidak dapat disinggung itu membuatku gemetar ketakutan. Aku tahu jika aku berpegang teguh pada gagasan bahwa Tuhan datang kembali di atas awan dan tidak menerima kebenaran yang diungkapkan oleh inkarnasi Tuhan, aku akan kehilangan kesempatan untuk diselamatkan! Pada waktu itu, aku merasa bahwa firman Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar adalah kebenaran. Hari itu aku memahami misteri kedatangan Tuhan kembali dari hanya membaca beberapa bagian firman-Nya. Tak heran jika banyak orang percaya tidak mau berbalik setelah menerima Tuhan Yang Mahakuasa.

Aku mengajukan beberapa pertanyaan lagi kepada Saudara Wang. Aku berkata, "Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya, dan kemudian Dia naik ke langit dalam tubuh roh kebangkitan-Nya. Kita selalu berpikir bahwa ketika Tuhan datang kembali untuk menghakimi dunia, Dia akan menampakkan diri dalam wujud roh, duduk di takhta putih yang besar, megah dan menakjubkan, menghakimi semua orang, jadi mereka yang berdosa besar masuk neraka, sedangkan yang berbuat baik masuk surga. Namun kau bersaksi bahwa Tuhan datang dalam daging untuk melakukan pekerjaan penghakiman-Nya. Apakah ada dasar Alkitab untuk hal ini?" Dia berkata, "Ada nubuat Alkitab tentang Tuhan yang menjadi daging untuk melakukan pekerjaan penghakiman. Contohnya, 'Karena sama seperti kilat memancar dari arah timur dan bersinar sampai ke barat, demikianlah kedatangan Anak Manusia kelak' (Matius 24:27). 'Karena Bapa tidak menghakimi siapa pun, tetapi telah menyerahkan seluruh penghakiman itu kepada Anak' (Yohanes 5:22). 'Dan Dia sudah memberi kepada-Nya kuasa untuk melakukan penghakiman, karena Dia adalah Anak Manusia' (Yohanes 5:27). 'Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Kunyatakan, itulah yang akan menghakiminya pada akhir zaman' (Yohanes 12:48). 'Masih banyak hal lain yang ingin Kukatakan kepadamu, tetapi engkau belum mampu menerima semuanya itu sekarang. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan mengajarkan kepadamu seluruh kebenaran' (Yohanes 16:12-13). 'Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan' (1 Petrus 4:17). Penyebutan 'Anak', dan 'Anak Manusia' ini semuanya mengacu pada Tuhan dalam wujud inkarnasi-Nya. Ini menunjukkan kepada kita bahwa pada akhir zaman, Roh Tuhan menjadi daging untuk melakukan pekerjaan penghakiman-Nya, dan ini adalah penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan. Artinya, Kristus akhir zaman mengungkapkan kebenaran dan melakukan penghakiman di antara orang yang menerima penghakiman-Nya, mentahirkan dan menyelamatkan manusia, membawa manusia masuk ke dalam seluruh kebenaran. Inilah pekerjaan kedatangan Tuhan secara diam-diam. Dan terhadap orang-orang tidak percaya, Tuhan akan secara langsung mengutuk dan memusnahkan mereka, memakai bencana untuk menangani mereka. Kristus akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan semua kebenaran yang mentahirkan dan menyelamatkan manusia, melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan. Ini sepenuhnya menggenapi nubuat tentang kedatangan kembali Tuhan pada akhir zaman." Jadi setelah itu, Saudara Wang mempersekutukan tentang alasan Tuhan tidak melakukan pekerjaan penghakiman-Nya pada akhir zaman dalam wujud roh, tetapi melakukannya secara pribadi dalam daging.

Dia membacakan beberapa bagian firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Cara Tuhan menyelamatkan manusia tidaklah dilakukan secara langsung dengan menggunakan metode Roh dan identitas Roh, karena Roh-Nya tidak dapat disentuh ataupun dilihat manusia, serta tidak dapat didekati oleh manusia. Jika Dia mencoba menyelamatkan manusia secara langsung dengan menggunakan perspektif Roh, manusia tidak akan mampu menerima keselamatan-Nya. Dan, jika bukan karena Tuhan mengenakan bentuk luar manusia ciptaan, manusia tidak akan mungkin menerima keselamatan ini. Karena manusia sama sekali tidak dapat mendekati-Nya, sama seperti tak seorang pun mampu mendekati awan Yahweh. Hanya dengan menjadi seorang manusia ciptaan, yakni memasukkan firman-Nya ke dalam daging, Dia akan menjadi manusia, dapat secara pribadi mengerjakan firman-Nya dalam diri semua orang yang mengikuti-Nya. Hanya dengan demikian, manusia dapat mendengar sendiri firman-Nya, melihat firman-Nya, menerima firman-Nya, dan kemudian melalui hal ini, sepenuhnya diselamatkan. Jika Tuhan tidak menjadi daging, tidak ada manusia daging yang akan menerima keselamatan yang demikian agung, tidak akan ada seorang pun yang akan diselamatkan. Jika Roh Tuhan bekerja secara langsung di antara manusia, manusia akan diremukkan dan ditawan sepenuhnya oleh Iblis karena manusia tidak mampu untuk berhubungan dengan Tuhan. Inkarnasi pertama adalah untuk menebus manusia dari dosa melalui daging Yesus, yang artinya Dia menyelamatkan manusia dari salib. Namun watak Iblis yang rusak tetap ada dalam diri manusia. Inkarnasi kedua tidak lagi berfungsi sebagai korban penghapus dosa, melainkan bertujuan untuk sepenuhnya menyelamatkan mereka yang telah ditebus dari dosa. Ini dilakukan agar orang-orang yang telah diampuni dapat dibebaskan dari dosa-dosa mereka dan ditahirkan sepenuhnya, serta mencapai perubahan dalam watak mereka, terlepas dari pengaruh kegelapan si Iblis dan kembali ke hadapan takhta Tuhan. Hanya dengan cara inilah manusia dapat sepenuhnya disucikan." "Jika Roh Tuhan berbicara kepada manusia secara langsung, mereka semua akan tunduk kepada suara itu, jatuh tanpa mendapatkan firman pewahyuan, sama seperti Paulus yang jatuh ke tanah ketika melihat cahaya dalam perjalanannya ke Damsyik. Jika Tuhan terus bekerja dengan cara seperti ini, manusia tidak akan pernah mampu mengetahui kerusakan dirinya melalui penghakiman oleh firman dan mencapai keselamatan. Hanya dengan menjadi daging, Dia dapat secara pribadi menyampaikan firman-Nya ke telinga semua orang sehingga semua yang bertelinga dapat mendengar firman-Nya dan menerima pekerjaan penghakiman-Nya melalui firman. Hanya dengan cara ini, hasil akan diperoleh melalui firman-Nya, lebih dari kemunculan Roh yang menakutkan manusia sehingga mereka tunduk. Hanya melalui pekerjaan yang praktis dan luar biasa seperti inilah, watak lama manusia yang selama bertahun-tahun begitu tersembunyi dalam diri manusia dapat sepenuhnya tersingkap, sehingga manusia pun akan menyadarinya dan mengubahnya. Inilah pekerjaan praktis Tuhan yang berinkarnasi. Dia berbicara dan melaksanakan penghakiman dengan cara yang praktis untuk memperoleh hasil dari penghakiman atas manusia melalui firman-Nya. Inilah otoritas Tuhan yang berinkarnasi dan inilah makna penting dari inkarnasi Tuhan" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Misteri Inkarnasi (4)").

Kemudian dia bersekutu denganku, "Dari firman Tuhan Yang Mahakuasa kita bisa memahami bahwa pertama kali Tuhan menjadi daging, Dia disalibkan sebagai korban penghapus dosa untuk menanggung dosa manusia, jadi begitu kita percaya kepada Tuhan, dosa-dosa kita diampuni. Namun, sumber dosa kita, natur dosa kita masih berada di dalam diri kita. Kita selalu berbuat dosa dan menyingkapkan kerusakan kita. Kita congkak, egois, dan licik, kita berbohong dan menipu, kita iri hati, kita penuh kebencian. Dalam menghadapi bencana, atau ketika ada kesulitan dalam keluarga kita, kita cenderung mengeluh, menyalahkan dan mengkritik Tuhan, atau bahkan menentang Dia. Itu fakta yang tak terbantahkan. Tuhan itu kudus, jadi siapa pun yang tidak kudus tidak dapat melihat-Nya. Kita begitu kotor dan rusak, dan kita berdosa dan menentang Tuhan, jadi bagaimana mungkin kita layak masuk ke dalam kerajaan Tuhan? Tuhan Yesus menubuatkan bahwa ketika Dia datang kembali pada akhir zaman, Dia akan mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman untuk mentahirkan dan mengubah manusia agar manusia dapat menyingkirkan kerusakan mereka, ditahirkan, dan masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Pekerjaan penghakiman-Nya pada akhir zaman adalah untuk menyucikan dan menyelamatkan manusia. Itu sebabnya Dia harus melakukan pekerjaan ini di dalam daging. Jika Roh Tuhan menghakimi manusia, mereka tak bisa ditahirkan atau diselamatkan. Itu karena manusia bersifat fana, berasal dari daging, dan kita semua telah dirusak oleh Iblis, jadi kita penuh dengan watak jahat, kekotoran, dan kerusakan. Kita takkan pernah bisa dekat dengan Roh Tuhan. Jika Roh-Nya langsung menghakimi kita, kita hanya akan disingkirkan karena pemberontakan dan penentangan kita Dan jika Roh Tuhan berbicara langsung kepada manusia, seperti guntur dan kilat, kita bukan hanya tidak mengerti, tetapi itu pasti membuat kita takut. Penghakiman terhadap umat manusia seperti itu pasti tidak mencapai tujuan yang diinginkan." Kemudian dia memberiku contoh: "Bayangkan seekor burung kecil terluka dan kita ingin menolongnya, tetapi burung itu takut kepada kita dan tidak mau membiarkan kita mendekatinya, karena burung itu sama sekali berbeda dengan kita, dan tidak bisa mengerti apa yang kita katakan dan tidak mengerti maksud kita. Namun, jika kita berubah menjadi burung kecil, kita bisa mendekati dan menolongnya dan burung itu pasti tidak takut atau menentang kita. Demikian pula, demi menyelamatkan manusia yang sedemikian sangat rusak dengan lebih baik, Tuhan menjadi daging dan menjadi orang biasa. Dia mengungkapkan kebenaran, menyingkapkan pemberontakan dan kerusakan kita, ditambah natur berdosa kita yang menentang Tuhan. Dia memperlihatkan watak benar-Nya kepada kita sehingga kita dapat melihat Tuhan sangat nyata dan hidup. Kemudian, Dia juga dapat memberitahukan kepada kita secara jelas kehendak dan tuntutan-Nya, dan kebenaran yang harus kita terapkan dan masuki, menunjukkan kepada kita jalan untuk mengubah watak kita dan ditahirkan." Kemudian, Saudara Wang mempersekutukan hal lain kepadaku "Pada akhir zaman, pekerjaan penghakiman Tuhan dalam daging dapat menyingkapkan gagasan dan pemberontakan kita dengan lebih baik. Pertama kali Tuhan berinkarnasi dan mulai bekerja, orang Farisi tahu betul bahwa apa yang dikhotbahkan Tuhan Yesus itu berotoritas dan berkuasa, tetapi mereka melihat Dia tidak tampak seperti orang yang hebat, dan Dia adalah anak tukang kayu. Yang Dia katakan dan lakukan tidak sesuai dengan gagasan dan imajinasi mereka, jadi mereka bahkan menolak menyelidikinya, dan hanya menentang serta mengutuk Dia, dan menghalangi orang lain agar tidak menyelidiki pekerjaan Tuhan. Pada akhirnya, mereka membuat Tuhan Yesus disalibkan. Pada akhir zaman, Tuhan telah berinkarnasi sekali lagi untuk melakukan pekerjaan penghakiman-Nya, dan karena cara Dia datang tidak sejalan dengan gagasan kita, kita membatasi Tuhan karena kecongkakan kita. Pendeta dari dunia keagamaan secara khusus bertindak sebagai antek-antek Iblis, menyebarkan kabar bohong untuk mennghalangi orang percaya agar tidak menyelidiki pekerjaan Tuhan pada akhir zaman. Bayangkan saja, jika Tuhan tidak berinkarnasi untuk melakukan pekerjaan ini, tetapi Roh-Nya datang untuk melakukan pekerjaan penghakiman, siapa yang berani begitu sembrono terhadap-Nya? Dapatkah itu menyingkapkan kerusakan orang? Jadi, hanya Tuhan dalam daginglah yang mampu menyingkapkan semua pemberontakan, kerusakan, dan gagasan kita tentang Tuhan. Mereka yang mencintai kebenaran dapat mengenali kerusakan dan esensi penentangan mereka terhadap Tuhan melalui penghakiman dan penyingkapan-Nya. Akhirnya mereka ditaklukkan dan ditahirkan melalui firman-Nya. Mereka memperoleh keselamatan Tuhan dan masuk ke tempat tujuan yang indah. Namun, mereka yang berpegang teguh pada gagasan dan imajinasi mereka, yang menolak menerima kebenaran, tetapi bersikeras menentang Tuhan, akan disingkapkan sepenuhnya oleh Tuhan sebagai lalang. Mereka bukan saja tidak akan diselamatkan, tetapi Tuhan akan menghukum dan mengutuk mereka, sama seperti orang Farisi. Jadi, inkarnasi Tuhan yang datang untuk melakukan pekerjaan penghakiman-Nya pada akhir zaman penuh belas kasihan dan keselamatan bagi manusia, serta hikmat Tuhan."

Persekutuan Saudara Wang benar-benar mencerahkan bagiku. Aku teringat Zaman Hukum Taurat. Ketika Yahweh menampakkan diri dan berbicara kepada orang Israel di Gunung Sinai, mereka semua mendengar suara Tuhan seperti guntur dan mereka dipenuhi dengan ketakutan. Mereka berkata kepada Musa, "Engkau sajalah yang berbicara kepada kami dan kami akan mendengarkan: tetapi janganlah Tuhan yang berbicara kepada kami, agar kami tidak mati" (Keluaran 20:19). Tuhan itu kudus, dan kita adalah manusia yang rusak. Kita benar-benar tidak bisa berhubungan langsung dengan Roh Tuhan. Aku juga ingat, ketika pertama kali mendengar kabar bahwa Tuhan telah datang kembali dalam daging, aku dipenuhi dengan gagasan dan penentangan, dan sangat congkak. Tanpa menyelidikinya, aku secara membabi buta berasumsi bahwa Tuhan tidak mungkin datang kembali dalam daging. Aku menutup gereja, mencegah orang lain menyelidikinya, dan berusaha menghentikan istriku menghadiri pertemuan. Apa bedanya tindakanku dengan orang Farisi ketika mereka menentang Yesus? Aku begitu congkak dan memberontak. Jika Roh Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman, Dia pasti akan memusnahkanku. Saat itulah aku menyadari bahwa Tuhan yang berinkarnasi yang melakukan pekerjaan penghakiman benar-benar keselamatan terbaik Tuhan bagi manusia.

Saudara Wang bersekutu denganku beberapa kali lagi setelah itu dan aku banyak membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa. Dari firman-Nya, aku memahami misteri inkarnasi Tuhan, Misteri tentang nama-Nya dan tiga tahap pekerjaan, dan bagaimana membedakan Kristus yang sejati dari yang palsu, orang macam apakah yang Tuhan selamatkan, dan orang macam apakah yang Dia singkirkan, dan masih banyak lagi. Makin kubaca firman-Nya, makin aku memahami pekerjaan Tuhan dan kehendak-Nya. Begitu banyak hal yang tidak pernah kupahami sebelumnya menjadi jelas. Bagiku, ini sangat membekali secara rohani. Aku merasa yakin di hatiku bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah jalan, kebenaran, dan hidup, satu-satunya Tuhan yang benar. Hanya Tuhan yang mampu mengungkapkan kebenaran, dan Dia adalah sumber makanan abadi yang kita butuhkan dalam hidup kita. Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan yang datang kembali!

Dahulu aku berpegang pada perkataan harfiah dari Alkitab, dan mendefinisikan Tuhan berdasarkan gagasan dan khayalanku. Aku tidak menyelidiki pekerjaan baru Tuhan, tetapi dengan keras kepala menolak kedatangan Tuhan kembali. Aku hampir menjadi gadis bodoh, kehilangan kesempatan menyambut Tuhan yang datang kembali. Jika Tuhan tidak membimbing dan menyelamatkanku tepat waktu, Aku pasti sudah binasa oleh gagasanku. Semua ini berkat belas kasihan dan keselamatan Tuhan sehingga aku bisa menyambut kedatangan-Nya kembali. Aku benar-benar bersyukur kepada Tuhan!

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait

Kembali ke Rumah

Oleh Saudari Muyi, Korea Selatan "Kasih Tuhan melimpah dib'rikan ke manusia, dilingkupi kasih-Nya. Manusia, tanpa dosa dan tiada yang...