Bisakah Kau Benar-benar Menyambut Tuhan dengan Menatap ke Langit?

16 Oktober 2020

Begitu banyak orang percaya menunggu Tuhan Yesus turun di atas awan untuk dibawa ke kerajaan Tuhan sebelum bencana datang. Namun, selama ini sementara mereka menyaksikan bencana mulai terlihat, Tuhan Yesus masih belum datang di atas awan. Keyakinan banyak orang menjadi goyah. Sebagian berkata, kedatangan Tuhan adalah urusan-Nya sendiri, dan kita hanya perlu menunggu. Yang lain berkata, jika Dia tidak datang sebelum bencana, mungkin Dia akan datang saat bencana atau setelahnya. Apa yang ditunjukkan dari pernyataan ini? Bukankah itu menunjukkan iman mereka sangat lemah? Mereka kehilangan keimanan dan tidak mencari atau menyelidikinya, tetapi hanya menunggu bencana datang. Mereka tidak tahu harus berbuat apa lagi. Sudah bertahun-tahun mereka memandangi langit tetapi masih belum menyambut Tuhan. Apakah itu pendekatan yang benar? Apa yang paling penting untuk menyambut Tuhan? Aku ingat Tuhan Yesus berkata: "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku" (Yohanes 10:27). "Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku" (Wahyu 3:20). Dan dinubuatkan dalam banyak ayat di Kitab Wahyu: "Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja" (Wahyu Pasal 2, 3). Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa kunci menyambut kedatangan Tuhan adalah mencari apa yang Roh katakan kepada gereja-gereja dan mendengarkan suara Tuhan. Mereka yang mendengar suara Tuhan menyambut Tuhan, dan mereka adalah para gadis bijaksana. Sebelumnya, aku tak mengerti kebenaran ini melainkan mengikuti gagasan dan imajinasiku, hanya memandangi langit. Ketika aku dengar seseorang bersaksi bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali dan mengungkapkan banyak kebenaran, aku tidak mencari atau menyelidikinya, dan aku hampir melewatkan kesempatan menyambut Tuhan dan diangkat.

Di gereja lamaku, pendeta selalu bicara tentang Kisah Para Rasul 1:11: "Engkau semua, orang-orang Galilea, mengapa engkau sekalian berdiri memandang ke langit? Yesus yang sama ini, yang terangkat dari antara kalian ke surga, juga akan datang kembali dengan cara yang sama seperti engkau melihat Dia naik ke surga." Dia bilang Tuhan akan datang di atas awan ketika Dia datang kembali jadi kita harus bersiaga dan berdoa untuk menyambut Tuhan. Setiap hari aku membaca Alkitab dan berdoa, berharap suatu hari nanti Tuhan akan datang di atas awan dan mengangkatku ke kerajaan-Nya.

Suatu hari, aku pergi ke rumah seorang teman ketika dia tengah menjalani perawatan fisioterapi pengobatan Tiongkok. Dalam obrolan, aku mengetahui bahwa sang fisioterapis, Tuan Zhang adalah seorang Kristen, sehingga obrolan kami mengarah pada Alkitab. Saudara Zhang menyebutkan sesuatu tentang pekerjaan Tuhan pada akhir zaman dan mengutip satu ayat Alkitab: "Karena Bapa tidak menghakimi siapa pun, tetapi telah menyerahkan seluruh penghakiman itu kepada Anak" (Yohanes 5:22). Lalu dia bilang kepadaku, "Tuhan Yesus telah datang kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa. Dia datang dalam daging dan mengungkapkan kebenaran untuk melakukan pekerjaan penghakimanpada akhir zaman." Ketika mendengar Tuhan telah datang kembali, aku merasa senang sekaligus terkejut, kupikir, "Bagus sekali Tuhan Yesus telah datang kembali! Aku telah menantikan ini setiap hari selama bertahun-tahun—akhirnya Dia datang!" Namun, saat aku merasa gembira tiba-tiba aku tersadar bahwa Saudara Zhang berkata "dalam daging." Seketika itu juga hatiku berdegup keras karena para pendeta dan penatua selalu berkata bahwa Tuhan akan datang di atas awan, bahwa kabar tentang Dia datang dalam daging adalah palsu, dan kita tak bisa menerimanya. Aku langsung waspada terhadap Saudara Zhang. Aku berpikir, aku telah lama menjadi orang percaya dan sering membaca Alkitab tetapi tak pernah melihat apa pun tentang Tuhan datang kembali dalam daging. Jadi, kukatakan kepadanya, "Bagaimana mungkin Tuhan datang kembali dalam daging? Disebutkan dalam Kisah Para Rasul 1:11: 'Engkau semua, orang-orang Galilea, mengapa engkau sekalian berdiri memandang ke langit? Yesus yang sama ini, yang terangkat dari antara kalian ke surga, juga akan datang kembali dengan cara yang sama seperti engkau melihat Dia naik ke surga.' Dan Kitab Wahyu 1:7 menyebutkan: 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia.' Kita bisa melihat dari ayat-ayat ini bahwa Tuhan pergi di atas awan, sehingga ketika Dia datang kembali juga akan di atas awan. Perkataanmu tentang Tuhan telah datang kembali dalam bentuk inkarnasi bertentangan dengan nubuat Alkitab."

Kemudian dia tersenyum dan berkata kepadaku, "Saudara, Alkitab memang menyebutkan Tuhan datang di atas awan, tetapi tidak hanya ada satu nubuat tentang bagaimana Tuhan akan datang. Ada juga banyak nubuat tentang Dia datang dalam daging secara rahasia sebagai Anak Manusia pada akhir zaman." Dia menyebutkan beberapa ayat lain: "Aku akan datang kepadamu seperti pencuri" (Wahyu 3:3). "Tetapi tentang hari dan saat itu, tidak yang tahu, tidak ada malaikat di surga yang tahu, Anak juga tidak, hanya Bapa saja yang tahu" (Markus 13:32). "Dan pada tengah malam terdengar teriakan, 'Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya'" (Matius 25:6). Ada juga "Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Tetapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini" (Lukas 17:24-25). Lalu dia mempersekutukan ayat Alkitab ini, mengatakan bahwa nubuat menyebutkan "bagaikan pencuri" dan "tak ada yang tahu" berarti Tuhan datang secara rahasia tanpa ada orang yang tahu, tanpa ada yang mengenali Dia meskipun mereka melihat-Nya. Nubuat itu juga menyebutkan "Anak Manusia" dan kedatangan Anak Manusia. Referensi apa pun kepada "Anak Manusia" berarti Dia lahir dari manusia, dia dari daging dan darah dan memiliki kemanusiaan yang normal. Tuhan Yesus disebut Kristus, sang Anak Manusia. Dari luar, dia terlihat sama dengan orang lain. Dia makan, berpakaian, dan hidup seperti manusia biasa bersama dengan orang lain. Jika itu adalah Roh Kudus atau tubuh spiritual Tuhan Yesus setelah kebangkitan, Dia tidak akan disebut "Anak Manusia." Jadi, dengan menyebutkan kedatangan Anak Manusia berarti Tuhan datang kembali dalam daging. "Tuhan yang datang di atas awan tentunya akan menjadi pertunjukan mengesankan yang akan mengguncang dunia. Semua akan bersujud dan tak ada yang akan berani menentang-Nya. Namun, bayangkan nubuat Tuhan: 'Tetapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini.' Bagaimana mungkin itu bisa digenapi? Tuhan hanya bisa menderita dan ditolak oleh generasi ini jika Dia muncul dan bekerja dalam daging sebagai Anak Manusia. Sama seperti ketika Tuhan Yesus muncul dan bekerja. Mereka yang tak bisa mendengar suara Tuhan dan tidak mengenali esensi keilahian Tuhan Yesus berpegang pada gagasan mereka, menentang dan mengutuk-Nya. Akhirnya mereka menyalibkan-Nya. Jadi, ketika nubuat ini menyebutkan kedatanganAnakManusia 'bagaikan pencuri' dan 'ditolak oleh generasi ini,' semua itu merujuk pada kedatangan kembali Tuhan dalam daging, secara rahasia sebagai Anak Manusia." Persekutuan ini sangat mengejutkan aku. Aku tak pernah membayangkan ada banyak sekali nubuat Injil tentang kedatangan kembali Tuhan untuk bekerja sebagai Anak Manusia. Aku bertanya-tanya, "Bagaimana mungkin aku tak pernah melihat ini setelah berkali-kali membaca Alkitab? Kenapa para pendeta dan penatua tak pernah menyebutkan ini dalam pembicaraan Alkitab mereka?" Harus kuakui bahwa apa yang disampaikan Saudara Zhang sangat luhur dan dia memiliki pemahaman yang unik akan Alkitab yang tak terbantahkan. Namun, aku berpikir tentang bagaimana Alkitab benar-benar bicara tentang Tuhan kembali di atas awan dan bagaimana pendeta serta penatua selalu berkata bahwa selain itu berarti palsu. Aku pikir mereka sangat memahami Alkitab, jadi mereka tidak mungkin salah paham. Namun, sekali lagi, persekutuan Saudara Zhang sejalan dengan Alkitab. Aku benar-benar tak tahu harus berpikir apa. Aku tidak bisa memahaminya dan merasa makin tidak tenang ketika makin kupikirkan. Aku berhenti mendengarkan persekutuannya dan mencari alasan untuk pergi.

Aku pulang ke rumah tetapi perasaanku tetap tidak tenang. Persekutuan Saudara Zhang terus-menerus terngiang dalam pikiranku. Aku cemas: "Jika Tuhan benar-benar telah kembali dan aku tidak menyelidikinya, bukankah aku kehilangan kesempatan menyambut-Nya?" Namun, kemudian aku berpikir tentang Alkitab yang menyebutkan Dia kembali di atas awan, dan klerus juga mengatakan itu. Aku takut jadi tersesat dalam keyakinanku. Aku tahu itu bukan hal kecil. Setelah itu, beberapa kali Saudara Zhang mengundangku datang ke gerejanya. Aku merasa ragu dan tak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, aku beralasan telah terjadi sesuatu di rumah, tetapi aku merasa itu tak sesuai dengan kehendak Tuhan dan aku merasa tidak damai. Aku berdoa kepada Tuhan, memohon agar Dia memberiku kearifan serta membimbingku. Secara mengejutkan, beberapa hari kemudian Saudara Zhang datang ke rumahku untuk menjengukku. Aku merasa sangat tidak enak karena berkali-kali menolak Saudara Zhang, jadi aku ceritakan masalahku kepadanya. Aku bilang, "Saudara Zhang, yang kau katakan terakhir kali tentang Tuhan datang kembali dalam daging secara rahasia sebagai Anak Manusia terdengar sesuai dengan Alkitab, tetapi ada sesuatu yang tidak kumengerti. Alkitab menyebutkan dengan jelas bahwa Tuhan akan kembali di atas awan. Disebutkan dalam Kitab Wahyu 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia' (Wahyu 1:7). Jika Tuhan telah datang kembali dalam daging seperti yang kau katakan, lalu bagaimana nubuat tentang dia datang di atas awan dan semua orang melihatnya bisa digenapi? Tidakkah itu bertentangan?"

Saudara Zhang tersenyum dan menjawab, "Semua nubuat tentang kedatangan Tuhan kembali akan digenapi. Tidak ada kontradiksi. Hanya saja ada urutan kejadiannya. Tuhan berinkarnasi terlebih dahulu secara rahasia sebagai Anak Manusia lalu kemudian muncul secara terbuka di atas awan. Sementara Tuhan bekerja dalam daging secara rahasia Dia mengungkapkan kebenaran untuk melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan. Mereka yang mendengar suara-Nya dan menerima pekerjaan-Nya pada akhir zaman adalah para gadis bijaksana yang diangkat ke hadapan takhta-Nya. Mereka menerima penghakiman firman Tuhan dan Tuhan menjadikan mereka para pemenang sebelum bencana. Kemudian Tuhan menurunkan bencana, memberikan pahala kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Setelah bencana berakhir, dia akan muncul secara terbuka di atas awan lalu mereka yang menentang dan mengutuk Kristus akhir zaman akan melihat Tuhan Yang Mahakuasa yang mereka kutuk tidak lain adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Mereka akan memukuli dada mereka, menangis dan menggertakkan gigi. Itu akan menggenapi nubuat dalam Kitab Wahyu: 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia' (Wahyu 1:7)." Setelah itu, dia membacakan beberapa firman Tuhan Yang Mahakuasa kepadaku. "Banyak orang mungkin tidak peduli dengan apa yang Aku katakan, tetapi Aku tetap ingin memberi tahu setiap orang yang disebut orang kudus yang mengikuti Yesus bahwa, ketika engkau melihat Yesus turun dari surga di atas awan putih dengan matamu sendiri, itu akan menjadi penampakan terbuka dari Sang Matahari Kebenaran. Barangkali itu akan menjadi saat yang sangat menyenangkan bagimu, tetapi ketahuilah bahwa saat engkau menyaksikan Yesus turun dari surga, saat itu jugalah engkau turun ke neraka untuk dihukum. Itu akan menjadi saat berakhirnya rencana pengelolaan Tuhan dan menjadi saat ketika Tuhan memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Karena penghakiman Tuhan sudah akan berakhir sebelum manusia melihat tanda-tanda, pada saat hanya ada pengungkapan kebenaran. Mereka yang menerima kebenaran tanpa mencari tanda-tanda, dan disucikan, akan kembali ke hadapan takhta Tuhan dan masuk ke dalam pelukan Sang Pencipta. Hanya mereka yang bersikeras percaya bahwa 'Yesus yang tidak datang kembali di atas awan putih adalah Kristus palsu' akan menerima hukuman abadi, karena mereka hanya percaya kepada Yesus yang menunjukkan tanda-tanda, tetapi tidak mengakui Yesus yang menyatakan penghakiman yang berat dan menunjukkan jalan kehidupan sejati. Jadi, hanya dengan cara itulah Yesus membereskan mereka pada saat Dia secara terbuka datang kembali di atas awan putih. Mereka terlalu keras kepala, terlalu percaya diri, terlalu congkak. Bagaimana mungkin orang-orang yang tidak berakhlak itu bisa diberi upah oleh Yesus? Kedatangan Yesus kembali adalah keselamatan besar bagi orang-orang yang mampu menerima kebenaran, tetapi bagi mereka yang tidak dapat menerima kebenaran, itu adalah tanda penghukuman. Engkau sekalian harus memilih jalanmu sendiri dan jangan menghujat Roh Kudus dan menolak kebenaran. Jangan bebal dan congkak, tetapi jadilah orang yang menaati tuntunan Roh Kudus, yang merindukan dan mencari kebenaran; hanya dengan cara inilah engkau sekalian akan mendapatkan manfaat" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia). Setelah membaca firman Tuhan, Saudara Zhang berkata: "Ketika menunggu kedatangan Tuhan, kita harus menjadi gadis bijaksana dan mendengarkan suara Tuhan. Tuhan Yang Mahakuasa melakukan pekerjaan penghakimanpada akhir zaman dan mengungkap semua kebenaran yang mentahirkan dan menyelamatkan manusia. Kita harus mencari dan menyelidiki ini, serta membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa untuk melihat apakah itu kebenaran, apakah itu suara Tuhan. Dalam hal ini kita tak bisa bergantung pada gagasan kita. Orang Yahudi dan Farisi bergantung pada gagasan mereka secara membabi buta menunggu kedatangan Mesias dan tidak mencari kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan Yesus. Mereka menentang dan mengutuk-Nya serta memakunya di kayu salib. Mereka menyinggung watak Tuhan dan dikutuk oleh-Nya. Jika kita juga mengikuti gagasan kita ketika menyelidiki kedatangan Tuhan, memaksa Dia harus datang di atas awan dan selain dari itu berarti palsu, dan mengikuti para pendeta menentang dan mengutuk pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, kita akan membuat kesalahan yang sama dengan orang Farisi dan melakukan dosa yang keji. Kita mungkin akan menangis dan menggertakkan gigi, tetapi itu akan terlambat."

Setelah persekutuannya, aku paham bahwa kedatangan Tuhan terjadi dalam beberapa tahap. Dia melakukan pekerjaan penghakiman dalam rupa manusia lebih dahulu lalu membuat kelompok para pemenang, kemudian Dia datang secara terbuka dengan menaiki awan. Nubuat akan kedatangan Tuhan akan seluruhnya digenapi, satu per satu. Saat itu aku merasa sangat bodoh dan buta. Aku tak memahami Alkitab setelah sekian lama percaya tetapi hanya mengikuti para pendeta dan gagasanku sendiri. Aku tak mencari untuk mendengar suara Tuhan dan menyambut-Nya, tetapi untungnya Tuhan menggerakkan Saudara Zhang untuk berbagi Injil denganku berulang kali. Jika tidak, aku pasti melewatkan kedatangan kembali Tuhan dengan berpegang pada imajinasiku. Pada akhirnya aku akan disingkirkan. Aku bilang kepada Saudara Zhang, "Persekutuanmu telah menunjukkan kepadaku betapa bijaksana dan praktis pekerjaan Tuhan. Tuhan berinkarnasi, datang untuk bekerja secara rahasia adalah benar-benar keselamatan kita. Namun, masih ada yang belum aku mengerti. Kau bersaksi bahwa Tuhan telah kembali berinkarnasi. Sebenarnya apa itu inkarnasi? Bagaimana kau yakin Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan dalam rupa manusia?"

Saudara Zhang membacakan beberapa bagian firman Tuhan kepadaku. "'Inkarnasi' adalah penampakan Tuhan dalam daging; Tuhan bekerja di antara manusia ciptaan-Nya dalam rupa manusia. Jadi, agar Tuhan berinkarnasi, pertama-tama Dia harus menjadi daging, daging dengan kemanusiaan yang normal; ini adalah prasyarat paling mendasar. Faktanya, implikasi dari inkarnasi Tuhan adalah bahwa Tuhan hidup dan bekerja dalam daging, Tuhan di dalam esensi-Nya menjadi daging, menjadi seorang manusia." "Kristus dengan kemanusiaan yang normal adalah daging yang di dalamnya Roh diwujudkan, dan memiliki kemanusiaan yang normal, akal sehat, serta pikiran manusia. 'Diwujudkan' artinya Tuhan menjadi manusia, Roh menjadi daging; atau secara gamblang, artinya adalah ketika Tuhan itu sendiri mendiami daging dengan kemanusiaan yang normal, dan melaluinya, Dia mengungkapkan pekerjaan ilahi-Nya—inilah yang dimaksud dengan diwujudkan, atau berinkarnasi." "Tuhan yang berinkarnasi disebut Kristus, dan Kristus adalah daging yang dikenakan oleh Roh Tuhan. Daging ini tidak seperti manusia mana pun yang terbuat dari daging. Perbedaan ini dikarenakan Kristus bukanlah berasal dari daging dan darah; Dia adalah inkarnasi Roh. Dia memiliki kemanusiaan yang normal sekaligus keilahian yang lengkap. Keilahian-Nya tidak dimiliki oleh manusia mana pun. Kemanusiaan-Nya yang normal menunjang semua kegiatan normal-Nya dalam daging, sementara keilahian-Nya melaksanakan pekerjaan Tuhan sendiri. Baik kemanusiaan-Nya maupun keilahian-Nya, keduanya tunduk pada kehendak Bapa surgawi. Hakikat Kristus adalah Roh, yaitu keilahian. Oleh karena itu, hakikat-Nya adalah hakikat Tuhan sendiri; sHakikat ini tidak akan menyela pekerjaan-Nya sendiri, dan Dia tidak mungkin melakukan apa pun yang menghancurkan pekerjaan-Nya sendiri, ataupun mengucapkan perkataan yang bertentangan dengan kehendak-Nya sendiri" (Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia).

Kemudian Saudara Zhang berkata, "Sebagai orang percaya, kita tahu Tuhan Yesus adalah Tuhan yang berinkarnasi tetapi tak ada yang memahami kebenaran mengenai inkarnasi itu. Kini, pada akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa telah menyingkap kebenaran dan misteri inkarnasi kepada kita. Kita bisa lihat dari firman Tuhan Yang Mahakuasa bahwa inkarnasi adalah Roh Tuhan yang berpakaian tubuh manusia normal, datang untuk bekerja diantara manusia. Inkarnasi Tuhan terlihat seperti manusia biasa. Dia tak terlihat supernatural dan Dia makan dan hidup sama seperti orang lain. Dia punya batasan emosi seperti manusia normal dan orang bisa mendekatinya, tetapi esensi inkarnasi Tuhan itu keilahian. Karena itulah Kristus bisa mengungkapkan kebenaran kapan saja, di mana saja. Dia mengungkapkan watak, hikmat Tuhan dan apa yang dimiliki-Nya dan siapa Dia dan Dia melakukan pekerjaan Tuhan sendiri. Ini sesuatu yang tak bisa dicapai manusia biasa. Sama seperti Tuhan Yesus yang terlihat normal dari luar dan Dia hidup di kehidupan nyata diantara manusia. Namun, Tuhan Yesus mengungkapkan banyak kebenaran dan memberi manusia jalan pertobatan. Dia mengampuni dosa manusia dan mengungkap watak Tuhan yang penuh kasih dan belas kasihan. Dia juga menunjukkan banyak tanda dan keajaiban seperti memberi makan 5.000 orang dengan lima roti dan dua ikan, menenangkan angin dan lautan, membangkitkan orang mati dan banyak lagi. Ini sepenuhnya mengungkap otoritas dan kuasa Tuhan. Akhirnya, Tuhan Yesus disalibkan untuk menyelesaikan pekerjaan penebusan umat manusia. Ini menunjukkan bahwa pekerjaan dan perkataan Tuhan Yesus adalah pekerjaan dan perkataan Tuhan sendiri, bahwa Dia adalah Tuhan dalam rupa manusia. Jadi, kita tak bisa melihat penampilan untuk mengenali inkarnasi Tuhan, tetapi kita harus mendengarkan suara Tuhan. Pekerjaan dan perkataan Kristus bisa menunjukkan kebenaran, watak Tuhan, hikmat dan kemahakuasaan Tuhan, dan apa yang dimiliki-Nya dan siapa Dia. Dengan begitu kita bisa yakin bahwa itu pekerjaan dan perkataan Tuhan dalam rupa manusia."

Persekutuannya sedikit menjelaskan banyak hal untukku. Aku sadar bahwa Kristus terlihat seperti manusia biasa, tidak hebat ataupun supernatural, tetapi Dia memiliki esensi Tuhan. Dia adalah Roh Tuhan yang berpakaian daging biasa. Setelah bertahun-tahun percaya, aku masih belum memahami kebenaran dan misteri ini.

Saudara Zhang melanjutkan persekutuannya: "Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan semua kebenaran dan misteri inkarnasi kepada kita. Jika Tuhan Yang Mahakuasa tidak mengucapkan firman ini pada akhir zaman, umat manusia yang rusak bisa saja percaya kepada Tuhan selamanya tanpa benar-benar mengerti kebenaran dibalik inkarnasi dan takkan ada yang bisa mengetahuinya. Tuhan Yang Mahakuasa dan Tuhan Yesus itu sama. Dari luar, Mereka terlihat sangat normal, seperti tidak ada yang luar biasa, tetapi Tuhan Yang Mahakuasa mengungkapkan semua kebenaran yang mentahirkan dan menyelamatkan manusia dan Dia melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan. Dia telah mengungkap misteri rencana pengelolaan 6.000 tahun Tuhan dan maksud pekerjaan-Nya, tujuan dan pentingnya tiga tahap pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan manusia, dan misteri inkarnasi dan nama Tuhan, kisah dibalik Alkitab, bagaimana Iblis merusak manusia, kebenaran dan esensi kerusakan manusia oleh Iblis, penyebab manusia menentang Tuhan dan berdosa, bagaimana Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman untuk sepenuhnya mentahirkan dan menyelamatkan manusia, bagaimana Tuhan memilih manusia berdasarkan jenisnya, bagaimana Dia menentukan tujuan dan hasil setiap orang, dan masih banyak lagi. Dalam pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman, Dia mengungkap watak benar-Nya yang tidak menoleransi pelanggaran." Saat itu, Saudara Zhang bertanya kepadaku, "Siapa selain Tuhan yang bisa mengungkap misteri rencana-Nya? Siapa yang bisa mengungkap kebenaran dan watak benar Tuhan? Siapa yang bisa melakukan pekerjaan penghakiman untuk mentahirkan dan menyelamatkan manusia selamanya?" Aku bilang, "Tentu hanya Tuhan yang bisa." Dan dia setuju, "Ya. Hanya Tuhan dalam rupa manusia yang bisa bekerja dan berbicara untuk menyelamatkan manusia dengan cara yang praktis! Pekerjaan ini dilakukan oleh Tuhan dalam bentuk manusia sebagai Anak Manusia. Makin banyak orang membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa dan makin banyak yang mengalami pekerjaan-Nya, mereka akan makin yakin bahwa perkataan yang diungkap Tuhan Yang Mahakuasa adalah kebenaran dan suara Tuhan. Ucapan Tuhan Yang Mahakuasa adalah bukti yang memadai bahwa Dia adalah Kristus akhir zaman, perwujudan Tuhan yang sebenarnya!"

Saat itu aku merasa sangat bersemangat. Aku bilang, "Saudara, kini aku mengerti bahwa inkarnasi Tuhan adalah misteri kebenaran yang terbesar! Tuhan dalam rupa manusia utamanya mengungkapkan semua kebenaran dan melakukan pekerjaan Tuhan, jadi penting bagi kita mendengarkan suara Tuhan untuk menyambut Tuhan. Siapa pun yang bisa mengungkap kebenaran dan melakukan pekerjaan Tuhan adalah Tuhan dalam rupa manusia. Dengan mendengar suara Tuhan dan menerima pekerjaan baru-Nya, kita menyambut Tuhan dan diangkat ke hadapan takhta Tuhan." Dia bilang, "Penyadaranmu sepenuhnya karena pencerahan Roh Kudus!" Aku mengingat kembali saat aku menolak pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa dan membenci diriku sendiri karena telah begitu buta dan bodoh. Sudah lama aku percaya tetapi masih tidak mengenal Tuhan. Sebaliknya, aku justru berpegang pada gagasanku, menunggu kedatangan Tuhan di atas awan dengan bodohnya tanpa mencoba mendengar suara Tuhan untuk menyambut-Nya. Ketika mendengar seseorang bersaksi bahwa Dia telah datang kembali dan mengungkapkan kebenaran serta melakukan pekerjaan penghakiman pada akhir zaman, aku tidak menyelidikinya. Aku hampir menutup pintu bagi Tuhan. Kemudian aku menjadi sangat yakin bahwa Tuhan Yang Mahakuasa yang telah mengungkap semua kebenaran dan misteri ini adalah Tuhan Yesus yang datang kembali—Dia-lah Tuhan dalam rupa manusia. Aku sangat bersyukur kepada Tuhan. Tuhan tidak menyerah kepadaku karena pemberontakanku tetapi menggerakkan Saudara Zhang untuk berbagi Injil denganku berulang kali, sehingga aku bisa mendengar suara Tuhan dan mengikuti jejak langkah Anak Domba. Ini benar-benar Tuhan yang menunjukkan kasih tanpa batas! Syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa!

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait

Misteri Nama-Nama Tuhan

"Meskipun Yahweh, Yesus, dan Mesias semua mewakili Roh Tuhan, nama-nama ini hanya menandai zaman-zaman yang berbeda dalam rencana...

Tinggalkan Balasan