Penampakan dan Pekerjaan Tuhan di Tiongkok Sangat Signifikan

10 Desember 2020

"Tuhan memberikan kemuliaan-Nya kepada Israel lalu mengambilnya kembali, dan setelah itu Dia membawa orang Israel ke Timur, dan semua manusia ke Timur. Tuhan membawa mereka semua kepada terang supaya mereka dapat dipersatukan kembali dengan terang itu, dan menjadi terhubung dengannya, dan tidak perlu lagi mencari-carinya. Tuhan akan membuat semua orang yang mencari kembali melihat terang dan melihat kemuliaan yang dahulu Dia miliki di Israel; Tuhan akan membuat mereka melihat bahwa Dia sudah lama datang di atas awan putih ke tengah-tengah umat manusia, membuat mereka melihat awan putih yang tak terhitung jumlahnya dan buah dalam gugusan-gugusan yang melimpah, dan terlebih lagi, membuat mereka melihat Yahweh, Tuhan Israel. Tuhan akan membuat mereka memandang kepada Penguasa atas kaum Yahudi, Mesias yang dirindukan, dan penampakan-Nya sepenuhnya, yaitu Dia yang telah dianiaya oleh raja-raja di sepanjang masa. Tuhan akan bekerja di seluruh alam semesta dan Dia akan melakukan pekerjaan yang hebat, menyatakan seluruh kemuliaan-Nya kepada manusia pada akhir zaman, dan semua perbuatan-Nya kepada manusia pada akhir zaman. Tuhan akan memperlihatkan wajah kemuliaan-Nya sepenuhnya kepada orang-orang yang telah menantikan-Nya selama bertahun-tahun, kepada mereka yang telah merindukan kedatangan-Nya di atas awan putih, kepada Israel yang telah merindukan penampakan-Nya sekali lagi, dan kepada seluruh umat manusia yang menganiaya diri-Nya, supaya semua orang tahu bahwa sudah lama Tuhan mengambil kemuliaan-Nya dan membawanya ke Timur, jadi kemuliaan-Ku itu bukan lagi berada di Yudea. Sebab akhir zaman telah tiba!" (Ikuti Anak Domba dan Nyanyikan Lagu Baru).

Video ini benar-benar membuatku kagum. Tuhan membawa kemuliaan-Nya dari Israel ke Timur pada akhir zaman. Dia telah menampakkan diri di Tiongkok, bangsa yang paling menentang Tuhan, melakukan pekerjaan-Nya dan mengungkapkan kebenaran untuk menaklukkan dan menyelamatkan semua orang di seluruh alam semesta. Ini adalah kemahakuasaan dan hikmat Tuhan. Penampakan dan pekerjaan Tuhan di Tiongkok memiliki arti yang sangat dalam. Dahulu aku tidak familier dengan pekerjaan Tuhan. Berdasarkan gagasanku, aku pikir Tuhan akan menampakkan diri di Israel saat Dia datang kembali. Setelah membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, aku baru memahami misteri penampakan dan pekerjaan Tuhan di Tiongkok. Aku ingin berbagi pengalamanku menerima Tuhan Yang Mahakuasa.

Setelah menemukan iman kepada Tuhan, aku menjadi pencari yang bersemangat. Setiap kali memiliki waktu, aku akan menjadi sukarelawan di gereja, dan selalu memberikan persepuluhan setiap bulan. Pada bulan April 2011, aku datang ke Korea Selatan untuk bekerja, dan sesibuk apa pun pekerjaanku, aku tetap menghadiri kebaktian Minggu. Namun, khotbah pendetanya selalu itu-itu saja. Para jemaah akan tertidur atau akhirnya mengobrol. Tidak ada sukacita sama sekali. Seiring waktu, aku tak lagi ingin menghadiri kebaktian. Namun, karena aku seorang Kristen, aku merasa melakukan kesalahan jika tidak hadir. Jadi, aku memaksakan diri untuk menghadirinya. Lalu, secara kebetulan suatu hari, aku bertemu dengan teman lamaku di gereja, Saudari Zhao. Dia mengundangku ke rumahnya dan temannya, Saudari Li, juga ikut. Ini kali pertama kami bertemu, tetapi kami langsung cocok. Kami mengobrol tentang keadaan kami dan juga ketandusan di gereja. Saudari Li bersekutu dengan kami tentang bagaimana ketandusan gereja terutama disebabkan Tuhan sedang melakukan pekerjaan baru, dan pekerjaan Roh Kudus telah bergeser, serta kita harus menjadi seperti gadis bijaksana, mencari penampakan Tuhan dan mendengarkan suara-Nya untuk menyambut Tuhan. Aku mendapati yang dia katakan sangat mencerahkan. Lalu, Saudari Li berkata: "Tuhan Yesus telah datang kembali, Dia telah berinkarnasi dalam daging sebagai Tuhan Yang Mahakuasa dan menampakkan diri untuk melakukan pekerjaan-Nya di Tiongkok, mengungkapkan kebenaran serta melakukan pekerjaan penghakiman dan penyucian. Tuhan Yang Mahakuasa telah memulai Zaman Kerajaan dan mengakhiri Zaman Kasih Karunia. Semua orang yang menerima pekerjaan-Nya pada akhir zaman akan diangkat ke hadapan takhta Tuhan; mereka menerima perbekalan firman Tuhan dan menghadiri perjamuan kawin Anak Domba." Aku sangat terkejut oleh perkataan Saudari Li dan sulit memercayainya: Tuhan telah datang kembali? Lalu, Dia telah datang ke Tiongkok? Di masa Perjanjian Lama dan Baru, Tuhan melakukan pekerjaan-Nya di Israel, dan dikatakan di dalam Alkitab: "Dan kaki-Nya akan menapak di Bukit Zaitun, yang berada di depan Yerusalem di sebelah timur, dan Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat sehingga menjadi suatu lembah yang sangat besar. Separuh dari bukit itu akan bergeser ke utara dan separuhnya ke sebelah selatan" (Zakharia 14:4). Pada akhir zaman, Tuhan akan tiba di Israel di Bukit Zaitun. Bagaimana Dia bisa berada di Tiongkok? Aku menyampaikan kebingunganku kepada Saudari Li.

Dia hanya tersenyum dan berkata: "Semua nubuat kedatangan Tuhan kembali itu misterius, kita tidak bisa memahami artinya. Setelah sebuah nubuat digenapi, dan kita melihat bagaimana Tuhan telah melakukan pekerjaan-Nya, barulah kita memahami apa maksud nubuat itu. Kita tidak boleh membatasi pekerjaan Tuhan menggunakan arti harfiah dari nubuat karena kita bisa jadi menentang Tuhan dengan melakukan itu. Contohnya orang Farisi. Mereka berpegang teguh pada arti harfiah dari nubuat kedatangan Mesias, berpikir saat Tuhan datang, Dia harus bernama Mesias, dan mustahil seseorang yang tidak bernama Mesias adalah Kristus. Akibatnya, mereka menentang dan mengutuk pekerjaan Tuhan Yesus dan kehilangan keselamatan Tuhan. Jika kita membatasi pekerjaan Tuhan berdasarkan interpretasi harfiah Alkitab dan tidak menyelidiki fakta penampakan dan pekerjaan Tuhan, kita mungkin membuat kesalahan yang sama seperti orang Farisi." "Pada akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa melakukan pekerjaan penghakiman dimulai dari rumah Tuhan, mengungkapkan semua kebenaran yang menyucikan dan menyelamatkan umat manusia, seperti terang yang cemerlang yang muncul di Timur. Hanya dalam 20 tahun, pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman telah menyebar ke seluruh Tiongkok, dan kini bahkan telah menjangkau negara lain di seluruh dunia. Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia, sebuah kumpulan firman Tuhan Yang Mahakuasa, telah diterjemahkan ke lebih dari 20 bahasa, dan dipublikasikan secara daring agar bisa dicari dan diselidiki orang di seluruh dunia." "Pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa pada akhir zaman telah sepenuhnya menggenapi nubuat Tuhan Yesus: 'Karena sama seperti kilat datang dari arah timur dan bersinar ke arah barat, demikianlah kedatangan Anak Manusia kelak' (Matius 24:27). Serta Kitab Maleakhi 1:11: 'Karena dari terbit matahari bahkan sampai terbenamnya, Nama-Ku akan besar di antara bangsa-bangsa ... firman Yahweh semesta alam.'" Mendengar ini, tiba-tiba semuanya jelas: Tuhan telah datang kembali ke Tiongkok, bukan Israel, dan Alkitab sudah lama menubuatkan hal ini.

Selanjutnya, Saudari Li membacakan kutipan firman Tuhan Yang Mahakuasa. "Sebenarnya, Tuhan adalah Penguasa atas segala sesuatu. Dia adalah Tuhan atas seluruh ciptaan. Dia bukan hanya Tuhan orang Israel, ataupun hanya Tuhan orang Yahudi. Dia adalah Tuhan atas seluruh ciptaan. Kedua tahap pekerjaan-Nya yang sebelumnya, terjadi di Israel, di mana hal ini telah menciptakan pemahaman tertentu di dalam diri orang-orang. Mereka meyakini bahwa Yahweh melakukan pekerjaan-Nya di Israel, bahwa Yesus sendiri melaksanakan pekerjaan-Nya di Yudea, dan, selain itu, bahwa Dia menjadi daging untuk bekerja— dan bagaimanapun juga, pekerjaan ini tidak meluas hingga ke luar Israel. Tuhan tidak bekerja di antara orang Mesir atau orang India; Dia hanya bekerja di antara orang Israel. Karena itu orang-orang membentuk berbagai pemahaman dan mendefinisikan pekerjaan Tuhan dalam suatu lingkup tertentu. Mereka mengatakan bahwa saat Tuhan bekerja, Dia harus melakukannya di antara umat pilihan, dan di Israel; selain orang Israel, Tuhan tidak bekerja atas orang lain, juga tidak ada ruang lingkup yang lebih besar untuk pekerjaan-Nya. Mereka terutama sangat ketat dalam hal membatasi Tuhan yang berinkarnasi, dan tidak mengizinkan-Nya untuk bergerak di luar lingkup Israel. Bukankah semua itu semata-mata pemahaman manusia? Tuhan menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu, Dia menjadikan seluruh ciptaan, jadi bagaimana mungkin Dia membatasi pekerjaan-Nya hanya bagi orang Israel saja? Jika itu benar, apa gunanya Dia menciptakan seluruh ciptaan? Dia menciptakan seluruh dunia, dan Dia telah melaksanakan rencana pengelolaan enam ribu tahun-Nya tidak hanya di Israel, melainkan atas setiap orang di alam semesta. ... Jika Tuhan bertindak sesuai dengan pemahaman manusia, Dia hanya akan menjadi Tuhan orang Israel, dan tidak akan sanggup memperluas pekerjaan-Nya hingga ke bangsa-bangsa lain, karena Dia hanya akan menjadi Tuhan orang Israel dan bukan Tuhan atas seluruh ciptaan. Nubuat-nubuat berkata bahwa nama Yahweh akan dibesarkan di antara bangsa-bangsa lain dan akan tersebar kepada mereka. Mengapa ini dinubuatkan? Seandainya Tuhan adalah Tuhan orang Israel saja, maka Dia hanya akan bekerja di Israel. Selain itu, Dia tidak akan memperluas pekerjaan ini, dan Dia tidak akan bernubuat seperti itu. Karena Dia telah menubuatkan ini, Dia akan memperluas pekerjaan-Nya di antara bangsa-bangsa lain dan segala negeri. Karena Dia mengatakan ini, Dia harus melakukannya; inilah rencana-Nya, karena Dia adalah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu, dan Tuhan atas seluruh ciptaan. Terlepas dari apakah Dia sedang bekerja di antara orang Israel atau di seluruh Yudea, pekerjaan yang Dia lakukan adalah pekerjaan atas seluruh alam semesta dan pekerjaan atas seluruh umat manusia. Pekerjaan yang sedang Dia lakukan sekarang di negeri si naga merah yang sangat besar—di sebuah bangsa yang bukan bangsa Isreal— masih merupakan pekerjaan atas seluruh umat manusia. Israel bisa saja menjadi basis pekerjaan-Nya di bumi; demikian pula, Tiongkok juga bisa saja menjadi basis pekerjaan-Nya di antara bangsa-bangsa lain. Bukankah Dia kini telah menggenapi nubuat bahwa 'nama Yahweh akan dibesarkan di antara bangsa-bangsa lain'?" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Tuhan adalah Tuhan atas Seluruh Ciptaan").

Saudari Li kemudian bersekutu: "Tuhan adalah Tuhan segala ciptaan, Dia memerintah atas seluruh alam semesta dan menentukan nasib semua orang. Tuhan bukan hanya Tuhan orang Israel, tetapi terlebih lagi Dia adalah Tuhan segala ciptaan. Tuhan memiliki hak melakukan pekerjaan-Nya di dalam bangsa mana pun dan di antara orang mana pun. Namun, di negara mana pun Dia muncul dan bekerja, pekerjaan-Nya dilakukan demi seluruh umat manusia, dan untuk memimpin mereka dalam perkembangannya. Pada Zaman Hukum Taurat, misalnya, Tuhan Yahweh menggunakan Musa untuk menyerukan hukum-Nya di Israel dan memulai Zaman Hukum Taurat. Lalu, dengan menggunakan negeri ini sebagai pusat, Dia secara bertahap memperluas pekerjaan-Nya ke negeri lain agar semua bangsa dan orang menghormati nama-Nya sebagai agung. Pada Zaman Kasih Karunia, Tuhan Yesus melakukan pekerjaan penebusan di Yudea. Namun, Tuhan Yesus tidak hanya menebus orang Yahudi, Dia menebus seluruh umat manusia. Kini, 2.000 tahun kemudian, Injil Tuhan telah menyebar ke setiap sudut dunia. Pada akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa menggunakan Tiongkok sebagai tempat ujian untuk pekerjaan-Nya sebelum mengembangkannya ke seluruh alam semesta. Kini firman dan pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa seperti terang yang cemerlang bersinar dari Timur dan menerangi semua bangsa di Barat dengan kesaksian. Banyak orang telah mendengar suara Tuhan dalam firman Tuhan Yang Mahakuasa, dan telah datang ke hadapan takhta Tuhan untuk menerima penghakiman dan penyucian firman-Nya." "Kita bisa melihat bahwa tidak peduli usianya, saat Tuhan memutuskan untuk muncul dan bekerja di antara orang-orang atau di suatu negara, Dia selalu memilih tempat untuk bekerja terlebih dahulu, lalu menggunakan tempat ini sebagai contoh, secara bertahap memperluas pekerjaan-Nya ke tempat lain untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya menyelamatkan manusia. Inilah prinsip di balik pekerjaan Tuhan. Jika kita mengikuti gagasan dan imajinasi kita, berpikir karena Tuhan bekerja di Israel pada Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia, maka Tuhan haruslah Tuhan Israel, Injil hanya bisa keluar dari Israel, orang Israel adalah satu-satunya umat pilihan Tuhan yang sejati dan satu-satunya yang layak menerima berkat-Nya, serta bahwa Tuhan tidak akan muncul dan bekerja di bangsa-bangsa non-Yahudi, bukankah artinya kita membatasi Tuhan?" "Tuhan berkata, 'Nama-Ku akan besar di antara bangsa-bangsa Yahudi,' Jadi, bagaimana ini bisa dicapai dan digenapi? Tuhan telah menjadi daging pada akhir zaman dan melakukan pekerjaan-Nya di Tiongkok, sebuah negara yang dikuasai oleh ateisme untuk menghancurkan gagasan orang-orang dan untuk menunjukkan bahwa Dia tidak bekerja menurut aturan, melainkan menurut rencana-Nya sendiri. Dia juga menunjukkan kepada kita bahwa Dia tidak hanya menyelamatkan orang Israel, tapi juga orang non-Yahudi. Tuhan adalah Tuhan dari seluruh umat manusia, bukan Tuhan dari satu negara atau bangsa mana pun." "Di mana pun Tuhan muncul dan bekerja, itu selalu signifikan, dan Dia selalu memilih tempat yang paling sesuai untuk tujuan menyelamatkan manusia."

Persekutuan Saudari Li membuatku merasa sangat malu. Mengetahui bahwa Tuhan melakukan pekerjaan-Nya selama Zaman Hukum Taurat dan Zaman Kasih Karunia di Israel, kupikir Tuhan hanya akan muncul dan bekerja di Israel. Jika Tuhan melakukan pekerjaan-Nya di Israel lagi pada akhir zaman, maka aku akan membatasi Dia lebih jauh lagi sebagai Tuhan orang Israel, dan itu berarti menyangkal Tuhan sebagai Penguasa seluruh umat manusia! Itu menentang Tuhan! Di mana Tuhan muncul dan melakukan pekerjaan-Nya selalu merupakan cerminan dari rencana dan kebijaksanaan-Nya. Kita tidak pantas berkomentar tentang pekerjaan Tuhan, apalagi membatasi pekerjaan-Nya. Namun, aku masih memiliki beberapa keraguan. Tiongkok adalah negara yang dijalankan oleh pemerintahan ateis. Ini adalah negara terburuk untuk menyangkal dan menentang Tuhan. Jika Tuhan tidak berniat untuk muncul dan bekerja di Israel, mengapa Dia tidak bekerja di negara-negara seperti AS atau Inggris, tempat agama Kristen adalah agama utamanya? Mengapa Dia memilih untuk melakukan pekerjaan-Nya di Tiongkok? Aku menyampaikan pertanyaan-pertanyaan ini kepada Saudari Li.

Beginilah tanggapan Saudari Li: "Tuhan memilih di negara dan lokasi mana akan melakukan pekerjaan-Nya berdasarkan kebutuhan pekerjaan-Nya. Selalu ada makna khusus di balik pilihan-Nya. Tuhan Yang Mahakuasa telah berbicara dengan jelas tentang ini." Saudari Li kemudian membacakan kutipan firman Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Mahakuasa berkata: "Pekerjaan Yahweh adalah penciptaan dunia, itu adalah permulaan; tahap pekerjaan ini adalah akhir pekerjaan, dan ini adalah penutupnya. Pada mulanya, Tuhan melakukan pekerjaan-Nya di antara umat pilihan Israel, memulai zaman baru di tempat paling kudus. Pekerjaan terakhir dilakukan di negara paling najis, untuk menghakimi dunia dan mengakhiri zaman. Pada tahap pertama, pekerjaan Tuhan dilakukan di tempat paling terang dari semua tempat, dan tahap terakhir dilakukan di tempat paling gelap dari semua tempat, dan kegelapan ini akan diusir, terang akan muncul, dan semua orang ditaklukkan. Ketika orang-orang di tempat yang paling najis dan paling gelap ini telah ditaklukkan, dengan semua orang mengakui Tuhan itu ada dan Dia adalah Tuhan yang benar dan sepenuhnya diyakinkan, kenyataan ini akan digunakan untuk melakukan pekerjaan penaklukan seluruh alam semesta. Tahap pekerjaan ini merupakan lambang: begitu pekerjaan di zaman ini telah selesai, pekerjaan pengelolaan 6.000 tahun akan berakhir dengan sempurna. Begitu orang-orang di tempat paling gelap dari segala tempat telah ditaklukkan, sudah jelas hal itu juga akan terjadi di semua tempat yang lain. Dengan demikian, hanya pekerjaan penaklukan di Tiongkok inilah yang menjadi lambang yang berarti. Tiongkok melambangkan semua kekuatan kegelapan, dan bangsa Tionghoa melambangkan semua orang yang berasal dari daging, dari Iblis, dari daging dan darah. Orang Tionghoalah yang paling dirusak oleh si naga merah yang sangat besar dan yang paling menentang Tuhan, yang kemanusiaannya paling rendah dan najis, sehingga merupakan pola dasar semua kemanusiaan yang rusak. ... Dalam rakyat Tiongkoklah kerusakan, kenajisan, ketidakbenaran, perlawanan, dan pemberontakan paling lengkap ditunjukkan dan tersingkap dalam beragam bentuknya. Di satu sisi, orang-orang ini berkualitas buruk, dan di sisi lain, kehidupan dan pola pikir mereka terbelakang, dan kebiasaan, lingkungan sosial, garis keturunan mereka—semuanya buruk dan paling terbelakang. Status mereka juga rendah. Pekerjaan di tempat ini menjadi lambang, dan setelah pekerjaan pengujian ini dilaksanakan secara keseluruhan, pekerjaan Tuhan selanjutnya akan berlangsung lebih baik. Jika tahap pekerjaan ini dapat diselesaikan, pekerjaan berikutnya sudah jelas akan berlangsung. Begitu tahap pekerjaan ini dilakukan, pekerjaan besar akan tercapai sepenuhnya, dan pekerjaan penaklukan seluruh alam semesta akan berakhir sepenuhnya. Sesungguhnya, begitu pekerjaan di antara engkau sekalian telah berhasil, ini akan setara dengan keberhasilan di seluruh alam semesta. Inilah pentingnya mengapa Aku meminta engkau sekalian bertindak sebagai model dan contoh. Pemberontakan, perlawanan, kenajisan, ketidakbenaran— semuanya ditemukan dalam orang-orang ini, dan dalam diri mereka, semua pemberontakan umat manusia terwakili. Mereka benar-benar khas. Jadi, mereka ditetapkan sebagai lambang penaklukan, dan, begitu ditaklukkan, mereka akan menjadi contoh dan model bagi orang lain" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Visi Pekerjaan Tuhan (2)").

Saudari Li kemudian bersekutu: "Tuhan memilih lokasi dan target pekerjaan-Nya di setiap tahap berdasarkan kebutuhan pekerjaan-Nya. Itu selalu memiliki arti spesifik dan selalu demi keselamatan umat manusia. Contohnya, Tuhan melakukan dua tahap pekerjaan pertama di Israel karena bangsa Israel adalah umat pilihan Tuhan. Mereka percaya dan menyembah Tuhan, mereka memiliki rasa takut akan Tuhan di dalam hati mereka, dan yang paling sedikit rusak dari seluruh umat manusia. Maka yang termudah bagi Tuhan adalah menciptakan kelompok penyembah Tuhan teladan dengan bekerja di antara mereka. Lalu, dengan cara ini, pekerjaan Tuhan bisa menyebar lebih cepat dan lancar sehingga seluruh umat manusia bisa tahu tentang keberadaan dan pekerjaan Tuhan, serta bahkan lebih banyak orang bisa datang ke hadapan Tuhan dan menerima keselamatan-Nya. Dua tahap pertama pekerjaan Tuhan yang dilakukan di Israel benar-benar simbolis. Tuhan memilih Israel benar-benar sesuai dengan kebutuhan pekerjaan-Nya. Pada akhir zaman, Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman dan penyucian. Dia mengungkapkan kebenaran untuk menghakimi dan menyingkap kerusakan dan ketidakbenaran umat manusia, menunjukkan watak-Nya yang benar, murka, dan tidak tersinggung untuk dilihat seluruh umat manusia. Jadi, Dia harus memilih orang-orang yang paling rusak dan paling menentang Tuhan sebagai contoh. Hanya dengan begitu, pekerjaan Tuhan bisa mencapai hasil yang terbaik. Seperti yang semua orang tahu, dari seluruh umat manusia, orang Tiongkok adalah yang paling terbelakang dan paling rusak oleh Iblis. Mereka adalah ras paling tidak suci, rendah, serta paling menyangkal dan menentang Tuhan di seluruh umat manusia. Mereka adalah pola dasar dari semua kemanusiaan yang rusak. Dengan melakukan pekerjaan penghakiman di Tiongkok, dan menargetkan watak rusak orang-orang Tiongkok, Tuhan dengan sangat cermat dan tajam menyingkap umat manusia serta kebenaran yang Dia ungkapkan adalah yang paling lengkap dan paling mampu untuk menyibak watak-Nya yang kudus dan benar." "Tuhan menggunakan kebenaran yang diungkapkan melalui pekerjaan-Nya dengan orang-orang Tiongkok terpilih untuk menaklukkan dan menyelamatkan seluruh umat manusia dan memungkinkan mereka melihat watak-Nya yang kudus dan benar sehingga mereka semua datang ke hadapan Tuhan untuk memuji-Nya. Ini adalah hikmat pekerjaan Tuhan." "Jika orang yang paling rusak bisa dilengkapi oleh Tuhan, menyempurnakan umat manusia yang lain adalah keniscayaan dan Iblis juga akan dikalahkan sepenuhnya. Dengan bekerja di Tiongkok, Tuhan akan menerima kesaksian paling gemilang dan kemuliaan terbesar. Karena masyarakat Israel atau negara-negara dengan mayoritas agama Kristen seperti AS atau Inggris bukan contoh utama dari umat manusia yang rusak, Tuhan memperbaiki dan menyempurnakan mereka tidak akan mencapai tujuan akhir untuk menaklukkan dan menyelamatkan seluruh umat manusia." "Jadi, Tuhan bekerja dengan orang Tiongkok sesuai dengan kebutuhan pekerjaan penghakiman adalah sangat representatif dan bermakna." "Dari target dan lokasi pekerjaan Tuhan serta dampak utamanya di setiap tahap, kita bisa melihat bahwa pekerjaan Tuhan benar-benar bijaksana dan luar biasa!"

Mendengar ini, aku berkata dengan bersemangat, "Ya, Israel adalah bangsa yang menyembah Tuhan dan orang-orang di sana adalah yang rusaknya paling sedikit di antara umat manusia. Jika Tuhan datang kembali untuk bekerja di Israel, pekerjaan penaklukan Tuhan tidak akan mencapai kesudahan yang baik. Tiongkok adalah bangsa yang paling terbelakang dan paling menentang Tuhan, jadi dengan menaklukkan orang Tiongkok, tidak hanya pekerjaan penaklukan-Nya mencapai kesudahan terbaik, Dia juga memanifestasikan kekuasaan dan kebijaksanaan-Nya. Kini aku melihat betapa pentingnya Tuhan bekerja di Tiongkok pada akhir zaman!" "Aku tak tahu tentang pekerjaan Tuhan, tetapi membatasi pekerjaan Tuhan menggunakan gagasan dan imajinasiku sendiri— betapa congkaknya aku!"

Saudari Li melanjutkan: "Tidak peduli bagaimana atau di mana Tuhan melakukan pekerjaan-Nya, selalu ada misteri dan kebenaran untuk dicari. Lalu, tentang cara kita menyambut kedatangan Tuhan kembali, Tuhan Yesus memberi tahu kita: 'Dan pada tengah malam terdengar teriakan, Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya' (Matius 25:6). 'Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku' (Yohanes 10:27). 'Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku' (Wahyu 3:20)." "Jadi, dalam menyambut kedatangan Tuhan dan mencari penampakan-Nya, yang terpenting adalah melihat apakah ada pengungkapan kebenaran dan suara Tuhan. Karena di mana pun kebenaran diungkapkan, akan ada suara Tuhan juga di sana, serta penampakan dan pekerjaan-Nya. Ini sangat tepat." "Seperti firman Tuhan Yang Mahakuasa, 'Semakin orang percaya bahwa sesuatu itu mustahil, semakin besar kemungkinan itu akan terjadi, karena hikmat Tuhan membubung lebih tinggi dari langit, pikiran Tuhan di luar jangkauan pikiran manusia, dan pekerjaan Tuhan melampaui batas pemikiran dan gagasan manusia. Semakin mustahil sesuatu, semakin itu mengandung kebenaran yang dapat dicari; semakin sesuatu berada di luar imajinasi manusia, semakin banyak itu mengandung kehendak Tuhan. Hal ini karena, di mana pun Tuhan menyatakan diri-Nya, Tuhan tetaplah Tuhan, dan hakikat-Nya tidak akan pernah berubah karena lokasi atau cara penampakan-Nya. Watak Tuhan tetap sama, terlepas dari di mana pun jejak kaki-Nya berada, dan di mana pun jejak kaki Tuhan berada, Tuhan tetaplah Tuhan atas seluruh umat manusia, sama seperti Tuhan Yesus bukan hanya Tuhan atas bangsa Israel, tetapi Dia juga Tuhan atas segala bangsa di Asia, Eropa, dan Amerika, dan bahkan lebih dari itu, Dia adalah satu-satunya Tuhan di seluruh alam semesta. Jadi, marilah kita mencari kehendak Tuhan dan menemukan penampakan-Nya dalam perkataan-perkataan-Nya, serta mengimbangi laju langkah kaki-Nya! Tuhan adalah jalan, kebenaran, dan hidup. Firman dan penampakan-Nya ada dalam waktu bersamaan, dan watak serta jejak kaki-Nya senantiasa terbuka bagi umat manusia'" (Firman, Vol. 1, Penampakan dan Pekerjaan Tuhan, "Lampiran 1: Penampakan Tuhan Telah Mengantarkan Zaman yang Baru"). Firman Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar menuntaskan kebingunganku. Firman itu menyingkap misteri penampakan dan pekerjaan Tuhan, dengan tegas menyangkal gagasanku sebelumnya. Aku mendambakan menyambut kedatangan Tuhan kembali selama bertahun-tahun, tetapi tidak pernah menyadari bahwa aku membatasi penampakan dan pekerjaan Tuhan dengan imajinasiku dan kata-kata harfiah Alkitab. Betapa bodoh dan butanya aku selama ini! Setelah pertemuan selesai, aku berinisiatif untuk meminta salinan Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa kepada Saudari Li.

Dengan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, aku melihat bagaimana firman-Nya menyingkap banyak misteri Alkitab, seperti rencana pengelolaan 6.000 tahun Tuhan untuk keselamatan umat manusia, kebenaran, dan penjelasan dari Alkitab, arti nama Tuhan, misteri inkarnasi, bagaimana Tuhan menetapkan kesudahan dan tempat tujuan segala jenis orang, bagaimana zaman ini akan berakhir, dan bagaimana kerajaan Kristus akan diwujudkan di bumi ini, dan lebih banyak lagi. Hanya Tuhan yang bisa menyingkap misteri ini. Firman yang diungkapkan Tuhan Yang Mahakuasa penuh dengan otoritas, kekuasaan, dan kemegahan. Itu memang perkataan Tuhan. Aku menjadi sangat yakin bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Aku menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa tanpa keraguan, dan kini mengikuti jejak Anak Domba.

3. Jika Anda bersedia menyerahkan kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mendapatkan bantuan Tuhan, klik tombol untuk bergabung dalam kelompok belajar.

Konten Terkait

Misteri Nama-Nama Tuhan

"Meskipun Yahweh, Yesus, dan Mesias semua mewakili Roh Tuhan, nama-nama ini hanya menandai zaman-zaman yang berbeda dalam rencana...